Larumpu, (Inmas Sidrap) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang H. Irman, S.Ag.,M.Si meresmikan secara langsung Pondok Pesantren Al Ikhlas Larumpu Desa Bila Kecamatan Dua Pitue, senin (16/7/2018).
Bangunan pesantren tersebut dimanfaatkan kembali setelah dulunya tidak terpakai selama beberapa tahun yang mana kepengurusannya saat ini dilanjutkan oleh yayasan Masjid Al Ikhlas Larumpu, satu-satunya Pondok Pesantren di Kabupaten Sidrap yang dibawahi langsung oleh Masjid.
Sambutan Kakan Kemenag yang sekaligus meresmikan, membuat para tamu undangan dan orang tua santri baru riuh sontak bahkan berteriak “Hidup Al Ikhlas”. Pasalnya pesantren tersebut dulunya bernama Jabal Nur yang sekarang resmi ditetapkan oleh H. Irman dengan nama Al Ikhlas sesuai dengan nama Masjid Al Ikhlas.
Tak hanya itu, beliau juga menghimbau kepada Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Muslimin Muchtar, S.Ei.,ME dan pengawas yang bertanggung jawab di Kecamatan Dua Pitue untuk membantu dalam hal pengembangan pendidikan di Pondok Pesantren tersebut dengan menghadirkan guru-guru yang betul-betul profesional terkhusus untuk 7 mata pelajaran unggulannya, sehingga nantinya pesantren tersebut tidak kalah dengan pesantren dan sekolah umum yang telah lama berdiri.
Adapun jumlah santri yang akan mengenyam pendidikan untuk tahun ajaran 2018/2019 ini berjumlah 17 orang. Akan tetapi angka tersebut merupakan angka yang luar biasa dimata seorang H. Irman dikarenakan Indonesia merdeka pada tanggal 17, shalat pun berjumlah 17 raka’at. Ini merupakan tanda bahwa Pondok Pesantren tersebut kedepannya akan besar, ungkapnya yang disambut dengan teriakan “Hidup Al Ikhlas”.
Ahmad Shalihin Halim, S.Th.I, M. Hum yang merupakan salah satu pengurus yayasan juga berharap dengan adanya Pondok Pesantren mampu membentuk generasi-generasi pelanjut yang berakhlakul karimah. “Selain pembangunan fisik juga sangatlah penting membangun SDM kita di Kabupaten Sidrap ini,”imbuhnya.
Demi kemajuan Pondok Pesantren tersebut sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antara pihak pondok pesantren dengan masyarakat setempat, dengan orang tua, dan dengan pemerintah, jelas KH. Fathuddin Sukkara, Lc.,MA selaku Pimpinan.
Peresmian dan penyambutan santri baru untuk tahun ajaran 2018/2019 ditandai dengan proses belajar mengajar pertama yang dilakukan oleh Kakan Kemenag diruang kelas yang disaksikan oleh para tamu undangan. (Humsid/arf)