Usai Dilantik Sebagai Sekretaris IV PD WI Kota Parepare, Ini Tugas Pertama Iriani Ambar

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Sekretaris IV Pengurus Daerah Wanita Indonesia (PD-WI) Kota Parepare, Iriani Ambar, S. Ag., M. Ag bersama 2 pengurus lainnya diamanahkan untuk mengikuti Training Of Trainers (TOT) Pembelajaran Al-Qur’an Metode Al-Barqi yang digelar oleh Pengurus Wilayah Wanita Indonesia, di Pasar Segar Panakkukang Makassar, Sabtu (23/2/2019).

Kegiatan tersebut merupakan tugas pertama yang diikuti oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) Kecamatan Ujung tersebut, usai dilantik 20 Februari 2019 lalu.

Dihadiri oleh Ketua PW WI Sulsel, Prof. Dr. Hj. Syamsuddhuha, dengan Narasumber, H. Ilham Rasyid (Pencetus Ide tentang Metode Al-Barqi), serta 3 Pengurus Daerah WI setiap Kab/Kota se-Sulsel.

Metode Al-Barqi merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an tercepat setelah diteliti oleh Kementerian Agama RI. Metode ini juga dikenal dengan sebutan metode anti lupa, paling efektif dan efisien dalam pengajarannya dan mengunggulkan titian ingatan dalam mengenal huruf dan bunyi.

Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat. Dengan metode anti lupa, memungkinkan seseorang belajar sendiri dan tidak perlu bertanya kepada siapapun pada saat belajar.

Para peserta diutus untuk mengikuti kegiatan tersebut agar nantinya dapat mengimplementasikan metode Al-Barqi sebagai Trainer pada ranah unggulan WI di antaranya membuat TPO (Taman Pendidikan Buta Aksara Al Qur’an Orang tua), Sekolah semua umur/pendampingan anak putus sekolah, Lorong Syariah dan Sosialisasi Literasi Hukum bagi Perempuan.

Pada titik inilah nantinya para Trainer akan mengenalkan metode Al-Barqi karena metode ini lebih dikhususkan bagi kalangan yang sama sekali belum mengenal dan belum tahu huruf hijaiyyah.

Sekretaris IV PD WI Kota Parepare, Iriani Ambar mengatakan, dengan teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka diharapkan masyarakat dapat merasakan mudahnya belajar mengaji.

“Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim. Semoga dengan hadirnya metode Al-Barqi maka masyarakat dapat dengan mudah belajar mengaji dan secara otomatis dapat meminimalisir buta aksara Al-Qur’an”, ucapnya usai mengikuti kegiatan tersebut.

Terkait dengan metode Al-Barqi, kandidat Doktor pada Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) ini menyatakan kekagumannya. “Sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini, belajar baca Al-Quran dengan metode Al-Barqi dengan prinsip menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf. Uniknya metode Al- Barqi ini, mengingatkan kami sebagai penyuluh sudah beberapa metode qira’ah yang kami pahami, namun pada Al-Barqi tidak boleh menggunakan dan menyebutkan simbol. Jika sekiranya peserta lupa maka berlaku larangan untuk diberitahu, karena jika diberitahu maka metode ini dianggap gagal, sehingga metode Al-Barqi disebut metode anti lupa”, tutup Iriani Ambar.(nin/win/wrd)

 

 


Daerah LAINNYA