Parepare, (Humas Parepare) - Seiring satu tahun pelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare sebagai 'pilot project' (proyek percontohan), maka dipandang perlu adanya bimbingan teknis yang intensif.
Oleh karena itu, pada Selasa, 30 Mei 2023 bertempat di aula diadakan Workshop Penguatan IKM bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Kota Parepare. Suatu workshop yang bersifat masif sebagai penguatan dan optimalisasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta Siswa madrasah tersebut.
Tampil pertama sebagai pemandu, Suriyadi Mustamin. Ia menjadi moderator ketika Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Fitriadi tampil sebagai pemateri pertama untuk menyampaikan Kebijakan di Kemenag.
"Atas nama pribadi dan institusi, saya mengapresiasi warga MAN 2 Kota Parepare yang selalu suportif terhadap kegiatan keagamaan maupun nonkeagamaan. Menyinggung tentang perubahan kurikulum dari masa ke masa, intinya berorientasi pada pembelajaran siswa aktif," tuturnya.
Imbuhnya lagi di saat yang sama, H. Fitriadi dengan serius berpadu santai memaparkan kebijakannya sebagai orang nomor satu di Kemenag Kota Parepare.
"Dalam rutinitas pekerjaan, pasti ada banyak aturan, tantangan, maupun halangan. Namun, selama itu pula, insya Allah pasti ada kebijakan saya selaku pimpinan. Ini berarti, kebijakan di Kemenag terbukti meningkatkan mutu dan kesejahteraan. Sejatinya, kita semua tetap senantiasa menjunjung tinggi adab," paparnya.
Sesudahnya, workshop berlanjut dan beralih kepada Irham selaku moderator. Adapun pematerinya, yakni Zulfikar Nur. Instruktur kurikulum yang sarat prestasi dalam berkarier ini menjelaskan materi tentang Penguatan IKM.
"Satuan pendidikan MAN 2 Kota Parepare ini telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Siswa Kelas X. Kesempatan hari ini saya justru lebih menguatkan serta meningkatkan wawasan dan pemahaman Ibu dan Bapak, agar tidak termasuk Pendidik yang kedaluwarsa," begitu pengantarnya disertai istilah.
Secara gamblang Pendiri Madrasah Digital ini melanjutkan penjelasannya bahwa apa pun perubahan kurikulumnya, Pendidik harus bahagia dalam kebahagiaan serta tetap harus bersentuhan dengan sains, teknologi, dan multimedia.
"Ubah cara berpikir. Silakan bertransformasi digital, disiplin dibarengi semangat. Aplikasikan materi siap saji agar pembelajaran tuntas tanpa beban. Lagi dan lagi, semua warga MAN 2 Kota Parepare ini beroleh sukses. Selamat tinggal kedaluwarsa," jelasnya direspons lugu oleh peserta workshop. (Adi)