Ahmad Gufron ; Kemenag Tempatkan Good Governance Berbasis TIK

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar (Inmas Susel) Generasi kita saat ini, Mau atau tidak mau , sadar atau tidak sadar, zaman akan perlahan lahan “memaksa” kita untuk ikut memahami dan menggunakan Tekhnologi Informasi dalam kehidupan sehari hari kita utamanya untuk generasi milenial saat ini, terlebih Indonesia memiliki bonus demografi terbesar di dunia, karenanya momentum ini harus ditangkap dan dimanfaatkan secara positif baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan beraktifitas sosial bahkan kedinasan.

Keuntungan Tekhnologi itu sangat besar utamanya dalam hal efesiensi dan efektifitas, akan tetapi implikasi negatifnya tak kalah besarnya bila tidak bijak dalam menggunakannya. Ketidakbijakan dalam menggunakan Tekhnologi Informasi akan melahirkan Masyarakat dan Generasi muda yang bermental dan berprilaku “CUEK” dengan lingkongan sosialnya, inilah kemudian yang disebut era digital yang kebablasan, papar Kabid TSI saat membuka acara Bimtek TIK di Kota Makassar yang didampingi oleh Kasubag Inmas Kanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Akhmad Sofyan.
Menurut Beliau, Kementerian Agama (Kemenag ) saat ini sudah menempatkan Informasi dan Tekonologi Komunikasi (TIK) sebagai salah satu Instrumen pencipta layanan public menuju Good Governance berbasis TIK. Sejak sepuluh tahun terakhir, Kemenag telah membangun infrastruktur jaringan internet sampai ke daerah Provinsi maupun Kabupaten.

“Di era digital ini, Informasi dan Tekonologi Komunikasi (TIK) sudah banyak sekali memberikan ruangan yang cukup besar untuk mengorganisir segala bentuk kegiatan secara inovatif, transparan, akuntabel dan tepat waktu,” demikian disampaikan H. Ahmad Gufron Kepala Bagian Tekhnologi dan Sistem Informasi pada Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag RI saat menyampaikan Materinya pada Kegiatan Bimbingan Teknis Tekhnologi dan Informasi Komputer (TIK) Jumat, 29 September 2017 di Makassar Golden Hotel (MGH)
Acara yang berlangsung sehari di Kawasan Pantai Losari Makassar ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari pengelola TIK dan Pelaksana pada Subbag Inmas Kanwil Kemenag Sulsel dan Pengelola Aplikasi Informasi di lingkup Kanwil dan sejumlah Satker di Kota Makassar.
Di dalam materinya, Beliau juga memaparkan sejumlah program yang menjadi masterpiece dari Bidang TSI diantaranya dalam hal pengelolaan Infrastruktur Tekhnologi Informasi, Pengembangan Aplikasi dan Sostem Informasi dan pengelolaan Jaringan, termasuk peran TIK di Biro Humas data dan Informasi dalam melakukan terobosan pembangunan aplikasi layanan publik yang sudah dimanfaatkan secara massif di lingkup kemenag se Indonesia.

Meskipun demikian beliau juga mengingatkan dan mengkritisi fenomena dimana pemanfaatan E-Goverment yang sudah dicanangkan sejak tahun 2003 secara nasional masih belum maksimal, akibat maindset yang belum berubah, belum lagi kebijakan yang kadang memiliki limit waktu dengan kata lain, Ganti Pimpinan ganti Kebijakan dan masih ada sejumlah regulasi yang dianggap membelenggu kreatifitas positif di bidang pengembangan IT, serta masalah klasik yakni dukungan anggaran yang belum maksimal.
Dikatakan Ahmad Gufron, peran strategis Inmas dan pengelola TIK dan Aplikasi IT diakuinya belum didukung oleh anggaran memadai dan ini tantangan besar. Kita tetap harus bekerja dan dapat mengintegrasikan jaringan ke seluruh daerah untuk meminimalisir terjadinya kesenjangan digital dilingkungan Kemenag ini.

Untuk itu, terang Kabid TSI Kemenag RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan Informasi dan Humas (Inmas) dalam berkarya dan berinovasi. Dengan peran strategisnya ini, dibutuhkan anggaran memadai bagi Inmas dalam mendukung program dan kegiatannya. “Harus ada perhatian serius khususnya dalam penganggaran,karena orang-orang humas bekerja tak kenal waktu,” ujar Beliau.

Terkait dengan kegiatan Bimtek TIK ini, Ahmad Gufron berharap out put dari kegiatan ini mampu mengelola teknologi informasi dan komunikasi dengan cara terus menerus meningkatkan kinerja dan kapasitas secara profesional, sehingga nantinya akan mampu mengelola TIK di satuan kerja masing-masing.

Mengakhiri Materinya, H. Ahmad Gufron sangat berharap agar pemegang kebijakan di masing-masing Kakanwil dan Kakankemenag Kab. Kota di seluruh Indonesia khususnya di Sulsel dapat mendukung sepenuhnya pelaksanaan program pembangunan bidang keagamaan Kementerian Agama melalui pelayanan publik berbasis TIK. Hal ini berguna untuk mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sistem yang bersih melayani sekaligus menjawab tuntutan zaman di era didgital saat ini. (wrd/arf)


Wilayah LAINNYA