Makassar, (Inmas_Sulsel) – Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan H. Ikbal Ismail, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Haji Kloter Terintegrasi Embarkasi Makassar 1445H/2024M, di Asrama Haji Makassar, Minggu (25/02/2024).
“berbeda dengan bimbingan teknis tahun sebelumnya, kali ini selain pendalaman tugas dan fungsi bagi Ketua Kloter dan Pembimbing Ibadah Haji, Petugas Haji Daerah (PHD) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau yang dikenal dengan KBIHU juga dilibatkan mengikuti kegiatan ini dengan harapan lahirnya persamaan persepsi serta menumbuhkembangkan pemahaman dengan stakeholder yang ada dalam kloter, tentunya agar tujuan pelayanan, pembinaan dan perlindungan bagi Jemaah haji dapat terpenuhi,” kata Ikbal Ismail.
Dalam sambutan dan arahannya, Kabid Peny. Haji dan Umrah menegaskan, sebagai penekanan khusus, bimtek ini masih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan proses rekrutmen petugas Kloter, sehingga keaktifan dan keseriusan peserta dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan sangat diharapkan.
“Sebagai informasi, saat ini disebabkan perubahan jumlah muat pada pesawat yang sebelumnya menggunakan boeing 777 yang memuat 393 jemaah berganti menggunakan pesawat boeing 747 dengan jumlah muat 450 jemaah setiap kloternya, sehingga terjadi pengurangan petugas kloter menjadi status cadangan”, ujar Ikbal Ismail yang juga merupakan mantan Kepala UPT Asrama Haji Makassar.
Selanjutnya, Ikbal Ismail mengingatkan kegiatan ini seharusnya bisa membuat perencanaan, solusi dan target yang akan dicapai. “kami harapkan pada kegiatan ini sudah bisa terbentuk kloter bayangan, agar didalam kegiatan pembelajaran ini sudah terjalin kesepahaman antar perangkat kloter termasuk PHD dan KBIHU yang insya Allah dalam mendampingi Jemaah akan lebih mudah dalam mendapatkan solusi dalam setiap masalah”, tuturnya.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) ini diikuti sebanyak 74 orang peserta yang terdiri dari 37 Ketua Kloter dan 37 pembimbing Ibadah Haji dari 8 Provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat serta diagendakan berlangsung selama 10 hari kedepan.
