Kakanwil harap STQH jadi momentum lahirnya Sentra Pembinaan Qori-Qori’ah

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Inmas_Sulsel) – Jelang pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) 23 April mendatang, seluruh jajaran panitia dan stake holders terkait melaksanakan Rapat Koordinasi  di Gedung Tammuan Mali’ Kab. Tana Toraja, (04/04/19), dihadiri Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, Kepala Biro Kesra Pemprov Sulsel Suherman, dan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H. Anwar Abubakar beserta jajaran.

Sebagai bentuk kesyukuran Kab. Tana Toraja ditunjuk sebagai tuan rumah, komitmen tinggi masyarakat Kab. Tana Toraja disampaikan melalui Ketua Panitia, Dr. Ir. Yunus Sirante yang juga menjabat Kepala BPPD Tana Toraja dalam mensukseskan seluruh rangkaian kegiatan STQH XXXI.

“Secara teknis mulai persiapan penerimaan/penjemputan kafilah, Pelaksanaan malam ta’aruf sebagai langkah awal pengenalan kunjungan kafilah dan tuan rumah hingga pemondokan dan pelaksanaan rangkaian kegiatan dipastikan dapat rampung dalam beberapa hari kedepan”.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H. Anwar Abubakar menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Kab. Tana Toraja menjadi tuan rumah dengan harapan agar nantinya dapat melahirkan duta Hafidz dan Hafidzah Sulsel.

Tana Toraja merupakan Laboratorium Kerukunan Umat Beragama dan merupakan Kabupaten percontohan Moderasi Beragama karena ragam Pemeluk agama didalamnya karena itulah kita patut berbangga, sebab dengan terlaksananaya agenda keagamaan ini merupakan bukti nyata bahwa toleransi dan kerukunan beragama di Sulsel menjadi hal yang sangat menggembirakan, tambahnya

Semoga pelaksanaan STQH mendatang bukan sekedar bisa membawa Sulsel meraih prestasi, namun agar ada upaya yang lahir bagi seluruh Kabupaten/Kota untuk dapat berinovasi menciptakan sentra bina karya pembinaan Qori-Qori’ah serta Hafidzh dan Hafidzah, Harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae dalam arahannya menyampaikan Pelaksanaan STQH di Tana Toraja sudah merupakan bagian dari program pemerintahnya saat ini, karena pemerintah daerah senantiasa menganggap seluruh kegiatan apapun itu merupakan kegiatan masyarakat toraja.

“momentum STQH ini merupakan momentum yang dapat semakin merekatkan hubungan masyarakat dengan komitmen melaksanakan kegiatan ini dengan lancar, aman dan sukses tutupnya” (MF)


Wilayah LAINNYA