Ulusalu, (Humas Kemenag Tator) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja, H.Muhammad, M.Ag, didaulat untuk membacakan doa pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72 tingkat kabupaten Tana Toraja, yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Ulusalu, Kecamatan Saluputti. Kamis, (17/08/2017)
Pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaann RI ke-72 ini, adalah untuk yang kedua kalinya dihelat secara berturut-turur di Kecamatan Saluputti yang berjarak kurang lebih 25 Km dari Makale ibukota Kab.Tana Toraja, mengingat Pemda tidak memiliki lahan reprsentativ di Kota Makale yang mampu menampung peserta upacara dalam jumlah besar.
Tidak kurang 3000-an orang memadati alun-alun (lapangan sepak bola Ulusalu), yang berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kab. Tana Toraja, tamu undangan, serta siswa siswi SD, SMP dan SMU/SMK se Kec.Saluputti menghadiri upacara ini.
Bagi H.Muhammad, ini adalah untuk kali pertama mengikuti upacara HUT Proklamasi di Tana Toraja pasca dilantik sebagai Kakan Kemenag pada tanggal 2 November 2016 lalu.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia mengedarkan doa seragam yang akan dibacakan pada pelaksanaan upacara bendera memperingati HUT RI, akan tetapi untuk tahun ini, masing-masing Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten / Kota diberi wewenang untuk menyusun konsep doa berdasarkan kebiasaan dan kearifan lokal daerah masing-masing.
H.Muhammad dalam doanya menyampaikan agar kiranya Allah SWT senantiasa menghindarkan bangsa ini dari marah bahaya, fitnah antar suku agama, ras dan antar golongan yang dapat memecah persatuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
"Ya Allah yaa Tuhan kami, jadikanlah moment peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72 ini sebagai momentum untuk merekatkan tali persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, agar bangsa ini terhindar dari perpecahan dan perselisihan", demikian penggalan doa yang dibacakan oleh Kakan Kemenag Tana Toraja H.Muhammad,M.Ag.
Upacara HUT RI ke-72 tingat Kabupaten Tana Toraja kali ini sedikit "ternoda" oleh insiden tidak dapatnya sang dwi warna bendera merah putih berkibar usai lagu Indonesia Raya dikumandangkan akibat tali pengait pada bendera terlepas.
"Sangat miris. Kasihan anak-anak pasukan paskibraka yang sudah latihan intensif tapi masih saja ada kejadian yang tak terduga seperti ini", ujar salah seorang tamu undangan yang enggan disebut namanya.
Usai lagu Indonesia Raya dinyanyikan, dengan sigap "paskibraka" membetulkan tali pengait yang terlepas dari bendera untuk kemudian mengereknya ke ujung tiang. (AB/arf).
