Praktek Prakarya : Siswa MTsN 2 Bone Buat Cermin Ala Barbie

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Pompanua, (Humas_Bone)- Rabu, 6/9/2017. Pelajaran Prakarya merupakan mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbaru maupun kearifan lokal, hasil yang ergonomis serta aplikatif dan ekosistem dalam memanfaatkan lingkungan sekitar.

Dalam kehidupan dan berkehidupan, manusia membutuhkan keterampilan tangan untuk memenuhi standar minimal dan kehidupan sehari-hari sebagai kecakapan hidup. Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan berkarya dengan menyenangkan harus dimulai dengan memahami estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya.

Pelatihan dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun dalil yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projektif agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun artifisial ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran, sehingga berdasarkan nilai ekosistem dan keberlajutan materialnya.

Melalui pembelajaran Prakarya ini, Nurhayati, S.Pd memberi apresiasi kepada peserta didik di MTsN 2 Bone tentang makna multi kultural. Dalam bimbingannya, Nurhayati memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi pada kerajinan tangan melalui limbah organik. Bahkan salah satu kelompok dari kelas VIII 5 berhasil menghias cermin ala Barbie. Selain kelas VIII 5, Nurhayati mengajarkan juga bidang studi Prakarya di kelas VIII 3, VIII, 4 dan VIII 6. Katanya.

Menurut Nurhayati bahwa, tujuan dari pembelajaran prakarya ini adalah menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui pelatihan dan mengelola penciptaan suatu karya, memfasilitasi peserta didik agar mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya berbasis teknologi tepat guna dan seni, baik tradisional maupun modern, serta alami maupun artifisal. Membina peserta didik yang kritis terhadap kemajuan seni dan teknologis serta mampu memanfaatkan karya kearifan lokal sebagai dasar pengembangan pribadi yang berkarakter Indonesia, cerdas dan humanis. (ah/arf)


Wilayah LAINNYA