Presiden Jokowi Buka MTQ Nasional Ke-30, Ratusan Kafilah Sulsel Hadir

Samarinda, HUMAS KEMWNAG - Gelaran akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 tahun 2024 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu malam, 8 September 2024.

Acara yang berlangsung di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda Kalimantan Timur ini turut dihadiri rarusan kafilah dari Sulawesi Selatan. Hadir pula Pj. Gubernur Sulsel, Kakanwil Kemenag Sulsel bersama Ketua DWP, serta seluruh Kepala Bidang dan sejumlah Kakan Kemenag kabupaten / kota se-Sulsel.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan harapan agar ajang MTQ ini dapat membangun generasi yang berakhlak mulia dan mencintai Al-Qur'an, serta memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa.

"Kepada para hafiz dan hafizah, para mufasir dan mufasirah, selamat berlomba menampilkan kemampuan terbaik. Semoga keikutsertaan bapak ibu dan saudara-saudara memberi manfaat dan kemaslahatan dalam pengembangan syiar Islam serta kecintaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan bangsa Indonesia," ucapnya.

MTQ lanjut Presiden, penting dalam memperkuat fondasi spiritual bangsa, dimana para peserta MTQ dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an seperti kejujuran, keadilan, perdamaian, dan persatuan yang semakin kokoh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Men menyampaikan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menjadi sumber inspirasi spiritual, tetapi juga moral dan budaya di Nusantara.

Ditambahkan, pelaksanaan MTQ 2024 ini mengedepankan digitalisasi dalam penyelenggaraannya, yang diakuinya sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama, yaitu tranformasi digital

“Aplikasi e-MTQ untuk pendaftaran peserta, lalu ada juga aplikasi e-maqro yang memuat kurang lebih 5.230 butir soal perlombaan yang diperuntukkan bagi para peserta, hingga live score yang akan menghadirkan nilai secara langsung,” kata Gus Men.

Di luar aspek religius, lanjutnya, MTQ juga menjadi jembatan persaudaraan antarbangsa, yang melibatkan partisipasi dari berbagai kalangan.

“Dalam skala yang lebih luas, MTQ adalah jembatan persaudaraan Indonesia. Acara ini bukan hanya milik umat Islam tetapi juga melibatkan dukungan partisipasi dari saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan," katanya.

"Kehadiran saudara kita memperlihatkan betapa kokohnya kebangsaan kita. Di mana perbedaan menjadi kekuatan dan keragaman menjadi anugerah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional Kamarudin Amin dalam laporannya menyampaikan bahwa MTQ ini diikuti 1.998 peserta dari 35 provinsi.

Adapun cabang lomba  yang akan dilombakan, sebut Dirjen Bimas Islam ini,  meliputi Tilawah Al-Qur’an, Qiroah Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Kaligrafi Al-Qur’an, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.

Selain lomba, dalam kegiatan ini juga digelar seminar nasional serta internasional yang akan menjadi ajang berbagi ilmu Al-Qur'an dalam konteks pengembangan pemahaman Al-Qur'an di tengah masyarakat modern.

Diakhir laporannya, Kamarudin berpesan pentingnya menjaga kemurnian dan meningkatkan kualitas tilawah di Indonesia. Menurutnya, MTQ bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan momen untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur'an di tengah masyarakat. (AB)


Wilayah LAINNYA