Agar Tidak Menyesal, Suardi Ingatkan Jamaah Agar Maksimalkan Ibadah Ramadhan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Tidak terasa Ramadhan sudah memasuki hari keempat, satu kesyukuran karena kita masih diberi kesempatan untuk bersama-sama dipertemukan dengan bulan Ramadhan setelah dinanti-nantikan sekian lama, namun hal tersebut juga perlu disadari bahwa secara perlahan-lahan Ramadhan akan pergi meninggalkan kita.

Apakah 3 hari yang lalu telah kita isi dengan amal ibadah dengan baik ?, jangan sampai kita termasuk orang yang menyesal karena tidak mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan ibadah yang maksimal karena Ramadhan yang akan datang belum tentu menjadi milik kita.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Suardi salah seorang Penyuluh Agama pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ujung saat mengawali ceramahnya dalam program Kuliah Tujuh Menit (Kultum) usai shalat dzuhur berjamaah di Musholla Al Adawiyah Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Kamis (9/5/2019). Adapun yang bertindak sebagai Master of Ceremony (MC) yaitu salah satu staf KUA Bacukiki Barat, Herdi.

Selanjutnya ia mengungkapkan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ahmad dan At-Tirmidzi tentang 3 doa malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah SAW.

Suatu ketika Rasulullah naik di atas mimbar, pada saat Rasulullah menaiki tangga pertama beliau mengatakan Aamiin, terus naik tangga kedua beliau juga mengatakan Aamiin, sampai tangga ketiga Rasulullah juga mengucapkan Aamiin.

Para sahabat heran dan bertanya setelah turunnya Rasulullah dari mimbar, sahabat bertanya ada apa gerangan ya Rasulullah apa yang terjadi kenapa menyebutkan Aamiin sebanyak 3 kali, maka Rasulullah menjelaskan kepada sahabat, pada saat naik di anak tangga pertama saya mengatakan Aamiin karena datang malaikat di hadapan saya dan berkata celakalah seorang hamba yang apabila datang bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan ampunan, pada tangga kedua celakalah hamba jika di hadapannya disebutkan nama ku tapi tidak mengucapkan shalawat, di tangga ketiga celakalah seorang hamba jika mendapati kedua orang tuanya atau salah satu di antaranya masih hidup namun tidak dapat memasuki surga Allah.

Lebih lanjut, Suardi menjelaskan kenapa di antara orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan ampunan Allah SWT. “ Sebagaimana kita ketahui bahwa Ramadhan adalah bulan ampunan dan dibukanya pintu tobat lebar-lebar, namun ada orang-orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah di bulan Ramadhan yaitu orang-orang yang berpuasa ala kadarnya. Mungkin puasa hanya menahan lapar dan haus semata, namun mata, mulut serta pendengarannya tidak mampu dikendalikan dan hanya mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan dan perkataan yang sia-sia. Nah inilah orang-orang yang kemungkinan termasuk dalam hadist di atas”, jelasnya.

Selanjutnya salah satu Penyuluh KUA Ujung tersebut menyebutkan amalan-amalan di bulan Ramadhan yang dapat melebur dosa seorang hamba. “Banyak amalan di bulan Ramadhan yang dapat melebur dan menghilangkan dosa-dosa kita yakni puasa, tarwih, shalat di malam Lailatul Qadr serta mengeluarkan zakat fitrah”, terangnya.

Terakhir ia mengajak para jamaah untuk mengevaluasi sekaligus mengintrospeksi diri terhadap amalan-amalan di bulan Ramadhan agar menjadi orang-orang yang bertaqwa.

“Olehnya itu mari kita memotivasi diri kita, mari kita kembali mengevaluasi diri serta mengoreksi  puasa kita apakah sudah berkualitas atau tidak, apakah ibadah-ibadah yang kita laksanakan di bulan Ramadhan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Jangan sampai Ramadhan pergi meninggalkan kita dan termasuk orang-orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah SWT, “ tutup Suardi.

Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Parepare, H. Abdul Gaffar beserta jajarannya serta seluruh jamaah shalat dzuhur di Musholla Al Adawiyah Kantor Kemenag Parepare. (str/win/wrd)

 


Daerah LAINNYA