Sinjai Barat (Humas Sinjai) – Dalam rangka aktivasi rekening penerima dana PIP (program indonesia pintar) bagi peserta didik, karyawan dari Bank Mandiri kunjungi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Tengah Lembang (MA Tengah Lembang), Kamis (23/6/2022) Siang.
Sebanyak 7 (tujuh) madrasah yang dikunjungi untuk wilayah Kecamatan Sinjai Barat, 4 (empat) diantaranya jenjang madrasah aliyah (MA) dan 3 (tiga) diantaranya jenjang madrasah tsanawiyah (MTs). Sedangkan untuk jenjang madrasah ibtidaiyah (MI) itu sendiri, masih menggunakan Bank BRI (bank rakyat indonesia) sebagai bank penyalur dana PIP.
Peserta didik penerima dana PIP dibuktikan dengan dengan kartu KIP (kartu indonesia pintar) yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Dengan adanya kartu tersebut dapat dipastikan bahwa peserta didik yang bersangkutan berhak memperoleh bantuan dana PIP, namun sistem pencairannya secara bertahap.
PIP melalui kartu KIP ini merupakan pemberian bantuan secara tunai ke peserta didik usia sekolah dengan rentan usia 6 (enam) s.d 21 (dua puluh satu) tahun yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin
Untuk pencairan PIP pada tahap 1 (satu) di tahun 2022 ini berbeda dengan sebelumnya, dimana bank penyalurnya adalah Bank BNI (bank negara indonesia) namun pada tahap ini penyalurannya menggunakan Bank Mandiri.
Salah satu karyawan mandiri, Irsan mengatakan ” Kunjungan kami ke madrasah hanya untuk melakukan aktifasi rekening saja, sedangkan untuk pencairannya bisa mengunjungi agen mandiri atau langsung ke bank penyalur dalam hal ini Bank Mandiri. Sehingga bagi peserta didik yang telah memiliki rekening tentu dapat melakukan pencairan dana PIP menggunakan kartu ATM (anjungan tunai mandiri)”, katanya
Sementara itu Kepala MA Tengah Lembang, Syukur menyampaikan bahwasanya ” Sebanyak 63 (enam puluh tiga) orang peserta didik kami yang menerima bantuan dana PIP untuk tahap 1 ini, dengan kisaran sebanyak 2 (dua) orang dari kelas X (sepuluh), 34 (tiga puluh empat) orang dari kelas XI (sebelas) dan sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang dari kelas XII (dua belas). Namun yang jadi kendalanya sulitnya mendatangkan peserta didik kelas XII karena setelah melaksanakan ujian, beberapa dari mereka sudah ada yang ke Makassar untuk mengurus berkas pendaftaran masuk ke perguruan tinggi”, tutupnya. (Awa)