Belopa, (Humas Luwu) - Education Management Information System (EMIS) merupakan sistem managemen data dan informasi yang akurat dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai dasar dalam perencanaan, pengambilan kebijakan maupun penyusunan anggaran pendidikan agar tepat sasaran. Oleh karena itu pengelolaan data Emis tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga harus menjadi perhatian semua insan pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.

Hal ini yang dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Luwu melalui Seksi Pendidikan Islam pada kegiatan sosialisasi Emis Pondok Pesantren, pada hari ini Rabu, tanggal 19 April 2018 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu. Kegiatan Sosialisasi diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 30 orang dari unsur TPQ/TPA, dan 20 orang dari unsur Pondok Pesantren.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu Drs. H.M. Jufri, MA dalam arahannya banyak mengupas urgensi fungsi dan peran lembaga pendidikan Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah dan lembaga pendidikan TPA/TPQ dalam meningkatkan kualitas pembangunan masyarakat di Kabupaten Luwu, Eksistensi Pondok Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan keagamaan tertua di Indonesia tentu tidak bisa diremehkan dalam mengelola pendidikan formal, karena sejarah telah membuktikan besarnya kontribusi Pondok Pesantren dalam merebut kemerdekaan. Begitu pula dengan TPA/TPQ dan Madrasah Diniyah yang mulai familier sekarang ini.

Lembaga-lembaga pendidikan ini telah banyak memberikan kontribusi dalam membentuk karakter maupun perilaku masyarakat menjadi lebih Islami, Oleh karena itu beliau berharap para pengelola harus lebih profesional dalam mengelola lembaga pendidikan melalui data EMIS dengan menggunakan layanan informasi dan teknologi. Lebih lanjut disampaikan agar pegawai Kementerian Agama baik itu PNS maupun Honorer agar tetap menjaga netralitas dalam kancah politik dan Pilkada yang saat ini lagi ramai diperbincangkan mari kita bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kita. (aLiL/arf)