ASN Kemenag Hadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda Ke 89

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Sinjai Utara(Inmas Sinjai)_Ratusan orang yang terdiri dari berbagai elemen, baik pelajar, mahasiswa, aparat, serta instansi pemerintahan memadati Halaman Kantor eks Bupati Lama . Mereka berbaris rapi mengikuti jalannya upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89. Wakil Bupati Sinjai hadir dan menjadi inspektur upacara peringatan hari sumpah pemuda.

 Hadir pada upacara tersebut  Ketua DPRD, Komandan Kodim 1424 Sinjai, Kepolisian Resor Sinjai, Para Staf Ahli, Para Asisten, Para Pimpinan OPD,FORKOPINDA dan beserta para Asisten dan Kepala OPD se Kabupaten sinjai serta hadirin tamu undangan.serta Para ASN Pemda dan instansi vertikal di Sinjai Kantor Kementerian Agama Kab.Sinjai Menurungkan ASN nya menggunakan Pakaian AdatUpacara pun berlangsung dengan khidmad dan lancar. Pada upacara terebut Wakil Bupati membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI yang berjudul “Pemuda Indonesia Berani Bersatu” di hadapan para peserta upacara.

Dalam amanat yang dibacakannya H.A.Fajar Yanwar  Wakil  Bupati Menpora Imam Nahrawi mengajak seluruh masyarakat untuk mensyukuri lahirnya sumpah pemuda, dimana sumpah pemuda yang diperingati hari ini, merupakan sumbangsih para pemuda Indonesia di masa lampau.Dijelaskan, Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Sungguh sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.Lebih lanjut, Menpora Imam Nahrawi, menuturkan pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon? Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi?

Bukan hanya bertemu. tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke lndonesiaan, Padahal jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China. Sarana transportasi umum saat itu masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa sampai ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui kantor pos. Hari ini surat dikirim, satu dua bulan kemudian, barulah sampai dialamat tujuan.

“Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang udah melahirkan Sumpah Pemuda, sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok – pelosok negeri ini cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan -bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun,” kata Wakil Bupati dalam sambutanyaUsai pembacaan amanat Menpora oleh Wabup Sinjai   acara pun dilanjutkan dengan pembacaan doa yang di daulat untuk pimpin Doa Hari sumpah pemuda  ke 89  tahun 2017 dari Pejabat Kemenetrian Agama Kab.Sinjai H.Syamsul Bakhri S,Ag dan diakhiri oleh Penyerahan Tropi dan hiburan,(Fay/Fat/Arf)


Daerah LAINNYA