Sosialisasi Pengolahan Sampah

Bank Sampah Mandiri Bulukumba, Gelar Sosialisasi di MIN 1 Bulukumba

Direktur Bank Sampah Mandiri Kabupaten Bulukumba H. Mansyur bersama dua jajarannya menggelar sosialisasi pengolahan sampah,

Bacari, (Humas Bulukumba) – Dalam rangka merealisasikan program mengemaskan sampah untuk Indonesia 2023, Direktur Bank Sampah Mandiri Kabupaten Bulukumba H. Mansyur bersama dua jajarannya menggelar sosialisasi pengolahan sampah, yakni Memilah sampah menabung Emas yang diselenggarakan pada Selasa (24/01/2023) bertempat diruang guru MIN 1 Bulukumba.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh guru MIN 1 Bulukumba dan dipandu oleh Koordinator Bidang Kurikulum, Nasrun, S.Pd. Mengawali sosialisasi, Nasrun mengajak seluruh guru untuk bersama sama mengikuti kegiatan tersebut dengan tujuan menambah pemahaman terkait cara mengolah sampah dengan baik dan bernilai rupiah.

Menurutnya, kesempatan yang baik ini sangat jarang terjadi, dimana Direktur Bank Sampah Mandiri Bulukumba, hadir langsung dimadrasah untuk berbagi pengetahuan tentang cara mengolah sampah menjadi sumber pendapatan.

Selanjutnya, dalam pemaparannya, H. Mansyur selaku Direktur Bank Sampah Mandiri menjelaskan bahwa dalam mengolah sampah yang benar adalah dengan melakukan pemilahan terlebih dahulu sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Adapun cara pemilahan yang baik dan dapat bernilai rupiah adalah memisahkan sampah dengan beberapa kategori diantaranya, sampah plastik, kertas dan daun. Sampah plastik dan kertas yang terkumpul bisa dijual dan harganya perkilogram lumayan mahal sementara sampah daun dapat diolah menjadi pupuk kompos.

“Jika Bapak dan Ibu guru konsisten melakukan pemilahan sampah setiap hari, maka lama kelamaan akan terkumpul banyak dan selanjutnya kami selaku pihak Bank Sampah akan melakukan penjemputan sampah pilahan tersebut secara rutin setiap minggu”. Ujarnya

Selain itu kata H. Mansyur, di madrasah ini sesuai dengan data yang kami terima, memiliki volume sampah yang cukup besar perminggunya, sehingga sangat berpotensi bagi madrasah memperoleh pendapatan yang besar pula dari hasil sampah yang terpilah.

“Sementara untuk sampah daun yang ada, dapat dilakukan pengomposan dengan terlebih dahulu sampah daun tersebut dicacah dan dicampur dengan cairan khusus, selanjutnya disimpan ditempat yang tertutup kurang lebih 2 bulan lamanya, setelah itu kompos yang dihasilkan dapat dijual atau digunakan sendiri oleh madrasah sebagai pupuk untuk tanaman”. Tutupnya (Ady)


Daerah LAINNYA