Baper Penamatan Siswa MTsN 3 Bone

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bengo, (Inmas Bone) – Bertempat dikelas jauh tepatnya di Desa Lippujange Kecamatan Bengo Kabupaten Bone, MTsN 3 Bone gelar penamatan siswa kelas IX, Kamis (20/6/2019).

Acara berlangsung meriah mulai dari penjemputan tamu, tampilan tari padduppa, tari kontem, kasidah rebbana, teater, lagi solo dan vocal group.

Pada kegiatan penamatan ini, juga diberikan reward kepada 20 siswa yang berprestasi dibidang pengetahuan, pramuka, PMR, seni tari dan olahraga.

Kepala MTsN 3 Bone H. St. Kasmawati, S.Ag melaporkan jika Madrasah yang dibinanya pada tahun pelajaran 2018/2019 menamatkan 237 siswa. Kelas Induk 127 orang dan kelas jauh di Lippujange 110 orang.

Kegiatan ini dihadiri Oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum beserta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Drs. H. Kasmaruddin, M.Pd., Ketua Pokjawas Madrasah A. Nur Budiman, S.Pd., Sekretaris Camat Lappariaja, Kepala Desa Lippujange, Ketua Komite MTsN 3 Bone dan para orang tua siswa yang ditamatkan.

Kakan Kemenag Bone H. Wahyuddin dalam sambutannya menyampaikan jika momen penamatan ini patut disyukuri oleh para orang tua siswa yang telah melihat anakanya yang ditamatkan begitupun penyematan reward terbaik.

Pada kesempatan itu juga, H. Wahyuddin melontarkan pesan khusus kepada para alumni yang puitis. “Pundak kalian ada gelar, gelar itu disebut sebagai alumni madrasah”, ungkap Kakan Kemenag Bone.

Dalam konteks puitis tersebut diartikannya bahwa siswa madrasah identik paham dan taat agama. Sangat disayangkan jika berbuat amoral atau memperlihatkan akhlak yang tidak terpuji dimata masyarakat. Olehnya itu gelar tersebut harus dijaga. Harapnya.

Melihat banyaknya orang tua siswa dan tamu undangan lainnya, Kakan Kemenag Bone menyisihkan sambutannya dengan menyampaikan pencegahan perkawinan anak.

“Pemerintah Kabupaten Bone bersama 13 Instansi Pemerintah yang salah satunya Kementerian Agama Kabupate Bone sepakat dalam Program Bone ramah atau layak anak. Salah satu indikatornya tidak boleh anak kawin dibawa umur”, ungkap H. Wahyuddin sekaligus menutup sambutannya.

Suatu hal yang menarik dalam penamatan ini, para tamu undangan dihebohkan oleh salah satu siswa alumi yang berdiri di atas panggung sampaikan pesan dan kesannya. Siswa tesebut bernama Ulil Amri.

Ditengah penyampaian pesan dan kesannya, Ulil Amri tak kuasa bendung kesedihan hingga berlinang air matanya. Ketika itu, orang yang dianggap sebagai malaikat hidupnya kebawa perasaan (Baper) hingga menuju di atas panggung memeluknya.

Orang itupun diketahui sebagai suadara Ibunya berteriak jika Ibu kandung Ulil Amri telah meninggal dunia dan Bapaknya juga dikabarkannya merantau tinggalkan anaknya. Sontak semua yang melihat kejadian tersebut menangis hingga Kakan Kemenag Bone teteskan air mata.

Tanpa berpikir dan mengurungkan waktu, Kakan Kemenag Bone melangkah menuju di atas panggung. Dengan ringan tangannya memberikan uang tunai kepada Ulil Amri yang nilainya jutaan Rupiah. (ah)


Daerah LAINNYA