Bawakan Materi Pada Bimtek EDM dan e-RKAM, Kasi Penmad Jelaskan Madrasah Parepare SIAP

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Huams Parepare) - Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Muhammad Idris Usman mendapatkan satu sesi untuk membawakan materi pada acara Bimbingan Teknis Penerapan EDM dan e-RKAM Tim Inti Madrasah Kota Parepare Rombel 2, Senin (21/12/2020).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta Bimtek yang berkenan hadir untuk mengikuti acara tersebut. “Semangat kebersamaan dan soliditas di kalangan madrasah harus tetap dibangun dan dijaga sesuai motto madrasah, Madrasah Hebat Bermartabat”, ucap kasi Penmad mengawali materinya.


Kemudian ia menjelaskan motto khusus madrasah di Kota Parepare yakni Madrasah Parepare, SIAP, Soliditas, Ikhlas, Amanah, dan Peduli.

Soliditas dimaknai menciptakan tim kerja yang solid (kukuh dan kuat). Oleh karenanya sangat diperlukan hubungan yang harmonis dan mantap, antara leader (pemimpin) dan antar individu lainnya di dalam organisasi termasuk madrasah. Maka dari itu, yang perlu dikembangkan adalah atmosfir atau suasana yang kondusif dalam menjaga relasi interpersonal antar individu di dalam tim.

Ikhlas dimaknai sebagai bekerja dengan baik dan profesional, berbuat untuk kebermanfaatan banyak orang serta hanya mengharap ridha Allah SWT. Ini juga sesuai dengan logo Kementerian Agama yaitu Ikhlas Beramal.

Amanah adalah sikap jujur dan dapat dipercaya. Bersikap amanah artinya kita harus berjanji untuk menjaga dan melindungi apa yang sudah diamanahan pada kita serta melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Kemudian sikap dan sifat soliditas, ikhlas dan amanah mesti disertai dengan sikap peduil. Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. Dengan demikian, suasana yang tercipta di dalam lingkungan madrasah agar terjalin dengan baik dan harmonis.

Pada kesempatan itu, ia juga kembali mengharapkan agar kepala madrasah terus melakukan inovasi dan kreasi dalam membangun dan mengembangkan madrasah yang dipimpinnya dan mengharapkan agar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan juga berpartisipasi aktif dalam menerjemahkan ide-ide kepala madrasahnya.

Ia menyentil sebuah kata bahasa Bugis yang berkaitan dengan ilmu manajemen, yaitu “Is’al (isseng ale). Artinya, seorang pemimpin dalam hal ini kepala madrasah mesti memahami kedudukan dan posisinya sebagai seorang kepala madrasah dan sebaliknya seorang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus memahami eksistensinya. “Terkadang ada tenaga pendidik yang merasa lebih hebat dan lebih pintar dari kepala madrasahnya, ini mesti yang dihindari. Memberikan ide, saran dan masukan boleh, tapi jangan memaksakan kehendak, semuanya harus beriorientasi pada hubungan kerja yang kondusif dan harmonis”, ungkapnya.

Di akhir materinya, ia menyampaikan ucapan selamat kepada kepala madrasah, operator dan bendahara dari 14 madrasah yang mengikuti bimtek. Semoga semuanya tetap sehat, semangat, dan enjoy dalam mengikuti bimtek yang berlangsung selama lima hari itu.


Daerah LAINNYA