Bersama FKUB dan Kesbangpol, Pihak Kemenag Kunjungi Masjid Tertua di Kota Parepare

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Parepare mengadakan kunjungan ke Masjid Al Muhajirin Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat, Rabu (6/11/2019).

Hadir pada kunjungan tersebut, Kepala Badan Kesbangpol dan jajarannya serta para pengurus FKUB Kota Parepare. Hadir pula Camat Bacukiki, Lurah Wattang Bacukiki, dan para tokoh masyarakat dan jamaah masjid.

Sementara dari pihak Kementerian Agama diwakili oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, H. Muh. Amin dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Muhammad Idris Usman.

Kunjungan tersebut merupakan program rutin yang dilaksanakan dalam rangka mensosialisasikan kerukunan umat beragama khususnya di kota Parepare.

Masjid Al Muhajirin merupakan masjid tertua di kota Parepare terletak di Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare yang didirikan pada tahun 1906. Mesjid ini menjadi awal pijakan syiar Islam di Kota Bandar Madani.

Bahkan, masjid ini juga menjadi saksi korban keganasan Raymond Westerling saat tragedi yang menewaskan 40 ribu jiwa itu berkecamuk di Sulawesi Selatan. Imam masjid pertama adalah H. Jubair.

Kasubbag TU, H. Muh. Amin dalam pengarahannya menyampaikan rasa syukur bisa berkunjung di Masjid Al Muhajirin sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia dan tertua di kota Parepare.

“Rasa syukur kami dapat bersilaturrahim dengan bapak-bapak. Masjid ini sudah tercatat di tingkat nasional dan telah mendapat kunjungan dari pihak peneliti diantar oleh kepala KUA Bacukiki Barat saat itu, Amir Said, dalam rangka menulis literatur lengkap dengan cerita asal usul dari masjid kita ini untuk melakukan penjajakan demi menambah khasanah perbendaharaan dalam menyusun deretan masjid yang termasuk bersejarah di Indonesia dan salah satunya di kota Parepare adalah masjid Al Muhjahidin. Olehnya itu kita perlu berbangga”, ungkap H. Muh. Amin yang juga merupakan Sekretaris FKUB Kota Parepare.

Selanjutnya ia mewakili pihak kementerian agama berharap kerukunan umat beragam harus terus dijaga dari hal-hal yang dapat merusak dan mengancam kerukunan umat di kota Parepare.

“Mewakili kementerian agama kami sampaikan bahwa kita di kementerian agama misinya adalah mengharapkan terwujudnya kerukunan umat beragama dan intern umat beragama. Semua umat beragama kita harapkan menjaga kerja sama, menjaga toleransi, dan tetap memelihara kerukunan dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing”, kata Muh. Amin.

“Untuk itu khusus kita di Watang Bacukiki ini, ada hal-hal yang perlu kami sampaikan terutama dalam berupaya agar kerukuan tetap terjaga karena salah satu terjadinya penyebab timbulnya intoleransi atau disharmonisasi di antara pemeluk agama-agama adalah karena seringnya muncul pemahaman-pemahanan yang merupakan sempalang dari agama-agama tertentu. Sekarang terlalu banyak cara orang tertentu untuk mengelabu orang di daerah. Ada juga yang memberikan pemahaman baru. Hal tersebut tentnya bisa memicu ketidakharmonisan dan bahkan perpecahan di kalangan umat”, tambahnya.

Selanjutnya ia menyampaikan jika ada yang mendapati hal tersebut agar secepatnya melapor ke kemenag atau kesbangpol serta lurah dan camat setempat.

Selain itu, ia berharap agar para pemeluk agama bersungguh-sungguh dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran-ajaran agamanya masing-masing sebagai salah satu upaya menangkal adanya hal-hal yang dapat mengancam kerukunan umat beragama dan mencegah masuknya paham radikalisme.(miu/win)

 


Daerah LAINNYA