Maros (Humas Maros)-Haul ke-2 Anregurutta KH (AGH) Sanusi Baco, digelar di Masjid Raudlatul Adawiyah Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (PPNU) Soreang Maros. Acara juga dirangkaikan dengan haul ke-21, istri Anregurutta, Hj. Sitti Aminah Adam.
Hadir, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad bersama para kiai dan jemaah.
Dalam majelis mulia ini, hadir pula Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun, Ketua Tanfidziah PCNU Maros KH. Ibnu Hajar, pengurus NU Pangkep dan Bone, Wakil Rektor UIN Alauddin Prof. Wahyudin Naro, dan Wakil Rektor 1 UIM Prof. Arfin Hamid, Ketua DPRD Maros Andi Patarai Amir, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Maros, serta tokoh masyarakat.
Mewakili panitia, KH. Syamsul Khalik, menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan acara. “Karena ini acara kita semua, siapa pun yang hadir. Semoga kecintaan kita akepada Anregurutta (AGH) Sanusi Baco tidak luntur, tidak kurang sekalipun beliau telah meninggalkan kita. Mudah-mudahan dengan keberadaan kita, membuktikan kita cinta kepada beliau, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Islam, dan cinta kepala Allah,” kata Syamsul Khalik, Sabtu (20/5/2023).
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video napak tilas perjalanan Anregurutta, yang berisi wejangan dan pesan-pesan bijaknya.
Perwakilan keluarga, Nur Taufik menyampaikan sosok, perilaku, dan pesan-pesan Anregurutta semasa hidupnya, terutama dalam melayani umat.
“Beliau (Anregurutta Sanusi Baco) tidak membeda-bedakan orang dan kelompok tertentu. Siapa pun yang datang ke rumah bertamu. Saya melihat Beliau memperlakukan sama. Dan itu saya lihat. Kalau ada tamu, Beliau masuk ke kamar mandi, pakai kemeja, menyisir rambutnya, pakai songkok, baru Beliau menemui tamunya. Dan itu dilakukan kepada siapa pun tamu, mau pejabat atau jemaah. Beliau tidak membedakan tamunya. Atas itu, makanya semua umat merasa Beliau milik semua. Satu pesan Beliau, untuk menjadi dan terus melayani umat”.
Staf Ahli Pemkab Maros Prayitno, sebelum menyampaikan sambutan Bupati meminta maaf karena Bupati dan Wakil Bupati Maros berhalangan hadir di acara haul. “Melalui momentum haul ke-2 ini, mari kita menyebarkan ilmu bermanfaat, akhlak mulia, dan pribadi yang santun. Untuk membangun masyarakat ulil albab, yang mampu memberikan kontribusi kepada pembangunan peradaban”.
Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel KH. Hamzah Harun, mengungkapkan bahwa haul memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam dan memiliki muatan yang sangat padat.
“Sungguh luar biasa perjuangan Anregurutta yang telah meninggalkan butir-butir mutiara untuk kita pelihara. Haul merupakan tanda penghormatan dan kecintaan kepada tokoh yang meninggalkan sesuatu yang berharga kepada kita semua.
“Momen ini, sebagai pengungkit kembali perjuangan Beliau, yang juga telah meninggalkan lembaga pendidikan untuk kita semua di Sulsel. Semua itu tanggung jawab kita untuk melanggengkan keberadaannya.
“Selanjutnya, ini momentum membangun soliditas kita. Tokoh masyarakat dan tokoh bangsa. Melalui ini, kita menjalin hubungan satu berkomitmen seperti yang dipesankan Anregurutta. Atas nama PWNU mengungkapkan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara haul ini.
Mauidzah Hasanah disampaikan Prof KH. Muammar Bakri, yang juga mengungkapkan sosok dan pesan-pesan bijak AGH Sanusi Baco.
“Beliau meninggalkan banyak jejak-jejak kebaikan dalam kehidupan. Kalau tidak diperingati, yang rugi kita yang masih hidup ini. Ini bisa menjadi teladan bagi kita.
“Tidur dan bangunnya yang dipikirkan umat. Yang dipikir pesantren, masjid, pesantren. Hidupnya diwakafkan untuk umat. Inilah Anregurutta yang kita jadikan teladan bagi kita. Anregurutta juga merupakan sanad, sumber kebaikan kita semua.
AGH Sanusi Baco, wafat pada Sabtu, 15 Mei 2021 malam. Saat itu, Anregurutta juga merupakan Ketua MUI Sulsel dan Rais Syuriah PWNU Sulsel. (Ulya)