Maros (Humas Maros)-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maros menggelar apel deklarasi tolak radikalisme.
Kegiatan yang diinisiasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maros ini dihadiri langsung Bupati Maros, Wakil Bupati, Kapolres Maros, dan Dandim 1422 Maros, serta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Maros beserta jajaran. Sedangkan peserta apel selain dari Kemenag Maros yang juga menghadirkan penyuluh agama dan penghulu: perwakilan 81 organisasi keagamaan dan kepemudaan serta seluruh ASN Pemda Maros.
Rangkaian acara: apel penghormatan Bendera Merah-Putih, pembacaan deklarasi dan penandatanganan pernyataan, ikrar menolak paham radikal.
Ketua GP Ansor Maros Muhammad Yahya, membacakan deklarasi di hadapan seluruh peserta apel kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan ikrar yang diawali oleh Bupati Maros Chaidir Syam. Secara berurutan, kemudian Wakil Bupati Suhartina Bohari, Kapolres AKBP Awaluddin Amin, dan Kakankemenag Muhammad serta Dandim 1422 Letkol Inf. Muhammad Hujairin. Secara bergantian diikuti oleh seluruh perwakilan organisasi keagamaan dan kepemudaan yang hadir, masing-masing membubuhkan tanda tangan.
Berdasarkan konteks di Kabupaten Maros, Bupati Chaidir dalam sambutan menyampaikan bahwa deklarasi penolakan paham radikal ini sangat penting. “Di Maros sempat ada beberapa paham dan gerakan radikal, tapi dengan kebersamaan dan bersatu padu, maka kita bisa menyelesaikan dengan baik,” ungkapnya, Senin (30/1/2023).
Lanjutnya, kegiatan ini bisa mencegah agar hal itu tidak terjadi lagi. “Saya berterima kasih kepada peserta apel dan deklarasi. Khususnya dari GP Ansor yang menggagas dan merangkul semua organisasi yang ada untuk mengikuti kegiatan. Dan semoga apa yang telah ikrarkan, isi deklarasi kita bisa tunjukkan”.
“Mari kita jaga NKRI, tidak boleh ada yang bisa memecah belahnya. Itu harus kita jaga terus. Kalau ancaman dari luar akan kelihatan, tapi dari internal bangsa: biasa secara diam-diam melakukan gerakan radikal, intoleran dan ini bisa memecah belah bangsa”.
“Termasuk kami dari Pemda. Jika ada ASN yang melakukan gerakan radikal dan tidak toleran ini yang harus kita jaga agar tidak terjadi. Ini perjuangan kita bersama menjaga NKRI”.
Menurut Bupati Chaidir, bahwa hal ini merupakan awal pergerakan di tahun 2023. Dirinya berterima kasih kepada ormas dan ASN yang telah berjuang dan bergerak bersama membangun Kabupaten Maros.
Terpenting, Bupati Chaidir mengharapkan sumbangsih semua pihak, organisasi keagamaan dan kepemudaan untuk kemajuan bangsa, negara, dan Kabupaten Maros dengan salah satu cara, menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. (Ulya)