Parepare (Humas Parepare) – Salah satu Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Pendamping Kloter Kota Parepare, Aspiati S., S.Kep.Ns. M.Kep melakukan pendampingan kepada 38 orang jamaah calon haji di KUA Bacukiki Barat, Kamis (29/3/2018).
Selama ini tim kesehatan haji secara intens melakukan pendampingan hanya pada saat manasik haji regular, oleh karena itu ibu Aspiati melakukan terobosan baru dengan melakukan pendampingan di empat KUA yang ada di kota Parepare (sesuai jadwal yang telah ditentukan) dengan harapan dapat lebih mengetahui kondisi kesehattn jamaah calon haji dan lebih dekat dengan jch dalam memberikan pendampingan kesehatan. Ibu Aspiati juga bersedia melakukan pendampingan secara door to door jika diperlukan sebelum pelaksanaan manasik haji reguler.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala KUA Kec. Bacukiki Barat, Para Penyuluh Agama Islam di KUA Bacukiki Barat serta 38 calon jamaah haji di Kec. Bacukiki Barat.
Selain memperkenalkan diri sebagai TKHI Pendamping Kloter, Aspiati sekaligus memberikan bimbingan dan penyuluhan kesehatan kepada jamaah calon haji Kec.Bacukiki Barat..
Aspiati menjelaskan dengan panjang lebar tentang: 1. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi jamaah calon haji, mulai dari rumah tangga, embarkasi, di pesawat, bandara dan pondokan. 2. Pola makan sehat. 3. Mengatur haid dan 4. Permasalahan yang sering timbul pada penerbangan jauh berupa gangguan psikofisiologik, perubahan zona waktu yang menyebabkan siklus malam dan siang berubah di tempat yang baru.
Aspiati menjelaskan bahwa mengatur haid maksudnya adalah menunda datangny haid terkhusus lagi pada saat thawaf ifadah. Ada beberapa tips mengatur haid dalam menunaikan ibadah haji yaitu: 1. memahami siklus menstruasi 2.efektif dilakukan sebelum keberangkatan 3.kontrasepsi apa yang digunakan selama ini. Salah satu obat yang bisa diminum untuk menunda haid adalah primolut(neothisteron 5 mg) selama 14 hari, jadi sebelum diminum pil ini harus tahu dulu tanggal berapa pelaksanaan Thawaf Ifadah, dari tanggal tersebut kita menghitung mundur 14 harr dan paling aman kurang dari 10 hari sebelum tanggal Thawaf Ifadah, hindari minum primolut lebih dari 2 minggu karena akan mengakibatkan stopping pada hari ke15.
Lebih lanjut Aspiati menjelaskan permasalahan yang sering timbul pada penerbangan jauh diantaranya: jetleg, telinga berdengung, mabuk perjalanan dan deep veint trombosit (penyumbatan pembuluh darah).
Aspiati juga menjelaskan gejala terjadinya jetleg adalah: 1. kelelahan fisik dan mental, 2. dehidrasi/kekurangan cairan tubuh, 3. penurunan energy, penampilan dan motivasi,.4. gangguan pola tidur. (ar/nb/arf)