Buka APP, Muhammad Inginkan Sinergi Kemenag Dan Keuskupan Ditingkatkan.

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Humas Tator) - APP atau Aksi Puasa Pembangunan, adalah merupakan kegiatan yang lasim dilaksanakan oleh umat Katolik menjelang perayaan hari Paska. Gerakan APP yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja di Gereja Katolik Paroki Makale ini, diisi dengan kegiatan pembekalan kepada 100-an peserta, yang terdiri dari Guru Agama Katolik, Pengawas Guru, dan Para Penyuluh Agama. Senin (12/01/2018)

Kepala Penyelenggara Katolik Kantor Kemenag Tana Toraja, Drs.Paulus Palondongan,MM dalam laporannya, menyampaikan bahwa Kegiatan APP tidak hanya berarti Aksi Puasa Pembangunan tetapi seharusnya juga berarti Aksi Paskah Pembangunan. "APP sebagai Aksi Puasa Pembangunan, merupakan suatu gerakan yang melibatkan seluruh umat Katolik selama masa Prapaskah, guna mewujudkan secara nyata puasa pantang dan derma dalam berbagai bentuk kegiatan untuk membangun masyarakat, yang secara nyata dapat memberi dampak pada kesejahteraan orang banyak, sehingga gerakan APP ini memiliki makna sasial dan liturgis", ujar Palondongan.

Dihadapan Pastor Alex dari Keuskupan Agung Makassar, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Tana Toraja H.Muhammad, M.Ag, mengawali sambutannya dengan ungkapan keinginan agar Kemenag Tana Toraja senantiasa meningkatkan sinergi dengan Keuskupan dalam menggelar kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti gerakan APP yang dilaksanakan di Gereja Katolik Hati Maria Tak Bernoda- Paroki Makale, Tana Toraja. "Selaku kepala kantor, saya selalu berupaya memahami keyakinan teman-teman yang bukan seagama.

Memahami, menghargai, dan menghormati apa yang mereka yakini, bukan memaksakan meyakini apa yang saya yakini, oleh karena itu saya menghimbau kepada pak Paulus, Kepala Penyelenggara Agama Katolik kiranya bersinergi dengan Keuskupan dalam melaksanaan kegiatan pembinaan keagamaan, dan mencari bantuan untuk rehab gereja dan lembaga-lembaga keagamaan", kata Muhammad.

Lebih lanjut Muhammad menyampaikan agar rekan-rekan umat Katolik berusaha menghayati makna dari APP ini, terutama nilai-nilai dari pengorbanan Jesus Kristus ketika Dia disiksa, wafat, sampai bangikit dari kematian. "Hayati dengan baik makna dari APP ini, dan dalam pelaksanaanya, saya tekankan adanya input, proses, output, outcome serta bonefit dari gerakan Aksi Puasa Pembangunan ini", ungkap Muhammad.

Kemudian Muhammad menjelaskan kelima hal dimaksud, bahwa INPUT itu berupa masukan dari 100an orang peserta yang menghadiri gerakan APP ini, kemudian PROSESNYA adalah adanya upaya dari peserta gerakan APP untuk mengaplikasikan nilai-nilai apa yang berhubungan dengan peristiwa paskah, dan OUTPUTNYA adalah diharapkan para anak didik bisa memahami dengan baik apa yang menjadi substansi dari pelaksanaan APP itu sendiri, serta OUTCOME dan BENEFIT adalah ketika anak-anak didik sudah bisa merasakan apa yang menjadi tujuan dari APP, sehingga pada akhirnya semua masyarakat bisa hidup tentram, harmonis dan sejahtera, oleh karena telah melaksanakan ajaran agama seturut isi Al-Kitab dan himbauan gereja.

Sebelum membuka secara resmi gerakan APP ini, Muhammad juga menyampaikan sebuah keinginan kiranya suatu saat nanti bisa bertemu dengan Uskup Agung Makassar Mgr.Johanes Liku Ada. (AB/arf)


Daerah LAINNYA