Belopa, (Inmas Luwu), Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bakti (HAB) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu mengadakan Porseni tingkat Kabupaten Luwu yang dibuka langsung oleh Bupati Luwu di Halaman Tennis Indoor, pada hari ini Minggu Tanggal 22 Desember 2019, dengan tema “Umat Rukun Indonesia Maju”
Pembukan Porseni hari ini dihadiri oleh Bupati Luwu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, tokoh-tokoh agama, pimpinan Ormas, Baznas Kabupaten Luwu dan beberapa perwakilan Bank-Bank Mitra yang ada di Kabupaten Luwu seperti BRI, BNI, BNI Syariah, Mandiri Syariah, Bank Hasamitra, Kantor Pegadaian Belopa serta Yamaha Belopa, dan diikuti oleh keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Luwu, mulai dari Kepala Kantor, Kasubag Tata Usaha, Kepala Seksi, Forum KUA, Penyuluh Agama, Kepala Madrasah dan guru serta siswa,
Mengawali laporannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu Drs. H. M. Jufri, MA membacakan pantun “Sepasang Kumbang mencari makan, terbang seiring burung merpati, terima kasih kami haturkan atas kehadiran bapak Bupati dan ibu Bupati, Pagi-pagi minum kopi hangat, sore-sore makan buah mangga, kegiatan ini penuh semangat, semoga kita sehat jiwa dan Raga”
Lebih lanjut disampaikan oleh beliau bahwa Hari Amal Bakti itu identik dengan hari kelahiran yang pada tanggal 3 Januari 2020 nanti memasuki hari kelahiran yang ke 74, sudah 74 tahun Kementerian Agama bersama dengan Pemerintah membangun mengisi kemerdekaan khususnya dibidang pendidikan agama dan keagamaan, termasuk Kementerian Agama Kabupaten Luwu siap mendukung dan membantu pembangunan Agama dan keagamaan serta kegiatan-kegiatan keagamaan di Kabupaten Luwu.
Sementara itu Bupati Luwu Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd sebelum membuka Porseni menyampaikan sambutannya mengatakan bahwa Luwu ini dalam sebuah konsep akan kita jadikan sebagai daerah religius, dalam tanda kutip artinya semua agama melaksanakan agamanya dengan sebaik-baiknya, karena undang-undang telah menjamin kita wajib memelihara kerukunan antar beragama, toleransi beragama dan kerukunan antar umat beragama.
Oleh karena itu kata beliau kantor ini bukan hanya sebagai tempat untuk mendapatkan kehidupan semata, akan tetapi tidak kalah pentinnya adalah bagaimana pegawai Kementerian Agama mulai dari Kabupaten sampai tingkat Penyuluh itu betul-betul bisa menjadi contoh, suri teladan bagi seluruh elemen masyarakat disekitarnya. (LiL/arf)