Di Hadapan Jamaah Shalat Dzuhur, Imran Ingatkan para Da’i Akan Hal Ini

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”. (Ash-Shaff: 2-3)

Kuliah Tujuah Menit (kultum) pada hari ke-17 Ramadhan kali ini tidak mengangkat judul apapun, namun pembawa kultum yaitu salah satu Penyuluh Agama pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan  Ujung khusus membahas ayat Al-Qur’an dalam surah Ash-Shaff di atas.

Berdasarkan ayat tersebut ia mengatakan bahwa pada dasarnya tanggungjawab seorang da’i itu sangat berat karena kebanyakan orang hanya bisa menyampaikan sesuatu hal namun tidak bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sendiri.

“Kadang kita sebagai seorang da’i terlena dan terpesona dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan agama, tapi kadang kita lupa dengan diri kita sendiri, apa yang kita sampaikan tidak sesuai dengan apa yang kita amalkan entah karena faktor lupa atau karena faktor lainnya”, ucap Imran yang mengaku pernah menghindari profesi sebagai da’i karena takut akan tanggungjawabnya yang begitu berat.

Selanjutnya ia mengambil perumpamaan orang yang mengajak bersedekah namun ia sendiri sangat susah mengeluarkan sedekah, mengajak berbuat baik tapi ia sendiri tidak bisa berbuat baik. Intinya adalah orang-orang yang hanya pintar mengucapkan tapi tapi tidak ada aplikasi dalam kehidupannya.

Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW saat peristiwa Isra’ Mi’raj melihat orang digunting-gunting mulutnya, lalu Rasul bertanya kepada malaikat Jibril terkait orang tersebut, Malaikat Jibril menjawab, itulah orang yang mengucapkan sesuatu tidak sesuai dengan yang diamalkan.

“Kadang kita sering terlena dalam kehidupan ini, berbagai macam teori kita miliki tapi aplikasinya dalam kehidupan sangat minim. Jadi saya berdiri di sini sekedar mengingatkan karena manusia tidak luput dari kekhilafan. Jangan sampai kita sibuk berdakwah mengajak kebaikan tapi kita abaikan dan apa yang kita ucapkan di luar sana dan tidak sesuai dengan perbuatan kita, dan seandainya orang-orang bisa melihat perbuatan kita tentu mereka akan mentertawakan kita. Begitulah berat tanggungjawab seorang da’i”, ungkapnya lagi.

Terakhir ia mengajak kepada para da’i agar senantiasa mengaplikasikan apa yang diucapkan ke dalam kehidupannya sehari-hari. “Marilah kita senantiasa mengamalkan apa yang kita ucapkan dalam kehidupan kita sehari-hari agar menjadi orang yang selamat dunia dan akhirat”, tutup Imran.(win)                                                                                                                               


Daerah LAINNYA