Kegiatan KUA Biringbulu

Dialog Lintas Agama di KUA Biringbulu : Upaya Deteksi Dini Konflik Sosial Berbasis Keagamaan

Kakankemenag saat memberi arahan

Biringbulu (Humas Gowa). Dalam rangka pencegahan atau deteksi dini konflik sosial berdimensi Keagamaan di Gowa, KUA Kecamatan Biringbulu melaksanakan kegiatan Dialog Antar dan Intra Umat Beragama untuk Resolusi Konflik Sosial dan Paham Keagamaan di Pondok Pesantren Attarbiyah Lauwa, Kamis (26/9/2024).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris didampingi Kepala KUA, Muh. Ali dan Kasi Penmad, Muhammad Jamil,  membuka kegiatan dan memberikan arahan pada kegiatan tersebut. Jamaris memaparkan, Resolusi konflik terhadap isu-isu keagamaan Agama selalu menarik dan menjadi isu yang ramai dan strategis apalagi bisa dibawa ke ranah politik.

Menurutnya, ada saja pihak-pihak yang memanfaatkan isu-isu sosial dan isu keagamaan dalam kaitannya dengan Pilkada. "Silahkan jika memiliki konsep dan paham keagamaan tapi jangan menyalahkan orang lain dalam beragama. Namun dalam konsep aqidah, kita harusnya menjadi satu, " tukas mantan Kasubbag TU Kemenag Gowa itu.

Untuk masalah toleransi antar umat beragama Biringbulu sempat masuk isu yang sangat ramai ketika dimasuki beberapa ajaran-ajaran tertentu sehingga masyarakat terprovokasi akan hal itu. "Internal umat beragama masih ada PR dan dibutuhkan peran Ormas-Ormas Agama untuk menghadapi kebebasan berekspresi yang begitu luas," tambahnya.

Akhir-akhir ini banyak tantangan yang dihadapi, yang masuk ke sekolah umum bahkan sekolah agama, makanya diadakan pembinaan terkait Moderasi Beragama. Berdasarkan hasil survei paham-paham radikal sudah masuk ke lembaga-lembaga pendidikan, yang mengatakan dasar negara, Pancasila bukan sesuatu yang paten dan bisa diganti.

"Selebihnya dari gawai pintar, dimana anak-anak lebih lama menghabiskan waktunya dari pada di ruang kelas. Sehingga anak-anak kita memperoleh langsung informasi hoax, yang tidak tersaring," sesalnya.

Menutup arahannya, Kakankemenag berharap, supaya di Biringbulu kondusif, perlu kita deteksi dini paham-paham keagamaan dengan memonitoring. "Ini bukan untuk memata-matai, ada ketakutan umat Islam padahal ini dalam rangka deteksi dini, jangan sampai ada paham yg sudah masuk dan mau merusak paham keagamaan, " tegasnya.(Qq.NW/OH) 


Daerah LAINNYA