Dialog Radio, Plt. Kepala Kemenag Bahas Kenaikan BPIH di RRI Bone

Watampone, (Humas Bone) - Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, H. Jamaris, menjadi narasumber dalam dialog yang diselenggarakan di Studio 91 FM Radio Republik Indonesia (RRI) Bone, membahas dampak kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji. Dialog ini dipandu oleh Andi Imran Bate dan diadakan di Kantor RRI Bone, Kompleks Stadion Lapatau. Selasa (30/1/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh Kasubag TU Kantor Kemenag Bone yang juga Plt. Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H. Ahmad Yani, serta Herlina, seorang jamaah calon haji Kab. Bone Tahun 2024.

Menurut Andi Imran “kali ini RRI mengangkat sebuah topik yang sangat menarik yang menjadi perbincangan dimasyarakat yaitu kenaikan biaya ibadah haji 2024. Olehnya itu penting bagi kita untuk mengetahui secara konfrehensif bagaimana kenaikan biaya ini  mempengaruhi anime masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji. Namun kita juga harus mencari sisi baik yang bisa dirasakan dari perubahan ini”.

Menurut H. Jamaris, “tentunya kami sangat mengapresiasi atas kegiatan ini Karena kami dapat mensosialisasikan berbagai kebijakan terkait ibadah haji. Terkait biaya ibadah haji secara rasional dalam hitungan di kemenag terhitung sekitar 105 juta rupiah. Kemudian konsep inilah yang diajukan ke DPR RI Komisi VIII, kemudian dibahas. Kita ketahui pada saat ini dimasa-masa sulit dibanyak sektor mengalami masalah khususnya daya beli masyarakat sehingga dalam berbagai sidang kemudian dilakukan pemangkasan yang memungkinkan  dilakukan. Sehingga disepakati besar biaya haji tahun ini berada pada kisaran 90-93 juta”.

“Secara rasional kalau dibandingkan tahun lalu tidak ada kenaikan, hanya selisih kurang lebih 3 juta itu karena ada peningkatan layanan yang tidak bisa tidak dilakukan. Seperti pelayanan ibadah di Arab Saudi menjadi kebijakan Arab Saudi salah satunya faktor devisa. Dulu masih banyak sektor ditangani, tapi sekarang ditangani oleh serikat atau perusahaan. Itu sudah profit, dulu masih bersifat sosial itu tidak bisa dihindari sehingga tahun lalu mengalami kenaikan yang sangat signifikan”. Sambung Jamaris.

“Katakanlah dulu untuk jamaah regular untuk di Arafa, Musdalifah dan Mina biayanya hanya sekitar 3,5 juta sekarang 22 juta. Alhamdulillah Karena jamaah ini sudah lama menabungnya sehingga ada nilai manfaat dari dana jamaah kita yang tahun ini diberikan 40%. Kenapa kelihatan ada kenaikan  dari tahun lalu karena dinilai subsidinya. Tetapi sudah diperhitungkan nilai subsidinya kalau lebih dari 40%  tentu akan berpengaruh terhadap pada jamaah selanjutnya yang tentunya sudah menabung juga. Tentunya biaya yang sudah dipangkas oleh pemerintah sudah luar biasa”. Tandasnya.

Herlina sebagai jamaah calon haji berpendapat bahwa “kenaikan biaya haji ini tentunya berdampak bagi kami, akan tetapi terlepas dari itu tentunya pemerintah memberikan kebijakan peningkatan pelayanan kepada jamaah calon haji dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dialog ini memberikan wawasan yang komprehensif tentang kenaikan biaya haji dan upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan kepada jamaah calon haji. Semua pihak diharapkan dapat memahami secara menyeluruh tentang dampak dan manfaat dari perubahan biaya penyelenggaraan ibadah haji. (Hamid)


Daerah LAINNYA