Maros (Humas Maros)-Masjid sebagai pusat kegiatan umat hendaknya tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah tetapi juga harus mengedepankan fungsi sosial.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, Abd Hafid M. Talla saat menghadiri pelatihan manajemen, pengelolaan masjid oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Maros.
“Masjid tempat pembinaan umat, maka jangan selalu menonjolkan perbedaan, khilafiyah. Caranya orang beribadah jangan selalu diusik. Karena bisa saja yang kita pahami berbeda dan belum tentu diterima. Tentu masing-masing memiliki dasar pengetahuan. Masjid harus bisa memperkokoh persaudaraan, ukhuwah Islamiyah ”, kata Kakankemenag Abd Hafid, Rabu (5/10/2022).
Terkait itu, Kakankemenag Abd Hafid menyarankan untuk mengelola masjid dengan manajemen yang berdasarkan struktur dan tidak ada monopoli dalam pengelolaan. “Ini yang mesti kita tata, semua berjalan berdasarkan tupoksi masing-masing. Pengurus masjid harus juga berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat”.
Meskipun begitu, Kakankemenag Abd Hafid juga menyoroti tentang pentingnya pengelolaan masjid untuk mendukung kekhusukan dalam beribadah. Terutama terkait, Muazzin, imam masjid dan pengurus masjid.
“Ini penting, terutama Muazzin harus yang menguasai tajwid dengan benar. Karena ini bagian dari syiar. Bagi para imam, sebelum shalat coba lihat ke belakang, lihat kondisi makmum. Bacaan shalat harus disesuaikan dengan kondisi makmum. Jangan juga terlalu panjang bacaan kalau misal ada musafir atau orangtua. Penting juga terkait jadwal waktu shalat, dan jadwal mubaligh, harus diatur dengan baik dan tertib”.
Sementara itu, Ketua DMI Kabupaten Maros, Nasiruddin Rasyid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian program kerja 100 hari DMI Kabupaten Maros.
“Di DMI, kita ada program unggulan, program utama dan program penunjang. Program unggulan: pembangunan musala percontohan DMI, masjid terapung dan pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an DMI. Kalau berat, bersama akan menjadi ringan”.
Selain pelatihan manajemen, pengelolaan masjid, berdasarkan laporan Ketua Tim Kerja kegiatan, Haruna Yusuf, bahwa kegiatan ini dirangkaikan dengan launching pembentukan koperasi berbasis syariah DMI.
Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di ruang Pola Bupati Maros ini, PW DMI Sulsel, Asisten 2 Pemkab Maros Abd Salam, Ketua Baznas Maros Said Patombongi, dan para pengurus masjid serta pengurus DMI se-Kabupaten Maros. (Ulya)