Dirjen Bimas Islam Buka Dialog Lintas Agama Di Tana Toraja

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Tator (Inmas Soppeng) - Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, MA mengungkapkan saat ini Agama menjadi pembahasan yang paling seksi dan mampu menarik perhatian semua kalangan masyarakat.

Namun, Dirjen mengaku prihatin atas berbagai perdebatan yang menjurus pada perpecahan hingga memunculkan kekhawatiran akan terkikisnya toleransi dan kerukunan. Menurutnya gesekan Agama dan kerukunan yang muncul ke permukaan sumbernya bukan dari tokoh Agama, melainkan dari oknum-oknum yang tidak paham dengan Agama.

Saya yakin semua Agama mengajarkan moderasi, tidak ada Agama yang mengajarkan saling membunuh sesama Manusia, ungkap Dirjen.

"Perdebatan kehidupan beragama sudah bergeser ke linimasa media sosial bahkan menjadi trending topik yang tak jarang diselingi dengan hujatan serta caci maki. Inilah kondisi yang kita semua khawatirkan," ujarnya. 

Hal itu diungkapkan Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin saat membuka kegiatan Temu Tokoh Lintas Agama yang dirangkaikan dengan peluncuran dan bedah buku "Toraja, Tongkonan dan Kerukunan", Selasa (23/4/19).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pantan Toraja Hotel, Makale Tana Toraja itu dihadiri Sekretaris Dirjen Bimas Kristen Dr. Yan Kristianus Kadang, Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Anwar Abubakar, M.Pd, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se Sulawesi Selatan, FKUB dan Tokoh Agama se Kabupaten Tana Toraja.

Lebih jauh, Dirjen Bimas Islam mempertegas peran dan tugas Kementerian Agama yang membawa visi untuk mewujudkan masyarakat yang taat beragama dan sejahtera lahir batin.

Guru Besar Ilmu Hadits itu kemudian menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para penyuluh Agama yang ada di Kabupaten Tana Toraja.

"Sebagai daerah yang majemuk akan Agama, adat dan budaya, Tana Toraja mampu menjadi miniatur kerukunan dan toleransi yang sangat baik. Semua itu karena peran dan eksistensi penyuluh Agama yang ada di Tana Toraja".

Melalui program peningkatan kualitas penyuluh agama, kita berharap penyuluh agama bisa menjadi tenaga-tenaga kerukunan di setiap pelosok desa yang selalu menebarkan kedamaian, rahmah, dan toleransi, jelas Dirjen. (afr)


Daerah LAINNYA