DWP dan MT Kemenag Parepare Undang Ustadzah Andi Fatimah Taushiyah, Ini Isinya

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Media sosial (Medsos) yang sudah menjadi santapan sehari-hari membuat sebagian orang menjadikan medsos sebagai tempat mencurahkan isi hati (curhat). Menghadapi satu masalah, langsung pasang status galau di face book (FB).

“Sudah menjadi kebiasaan sebagian orang, kalau menghadapi masalah langsung pasang status galau di FB, padahal seharusnya sebagai seorang muslim kalau galau larinya ke shalat tahajud”, demikian salah satu isi taushiyah Hj. Andi Fatimah, salah satu Ustadzah yang sangat familiar di kalangan ibu-ibu di Kota Parepare.

Tak ada tempat berbagi ataupun mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT. Shalat tahajud menjadi salah satu ibadah yang paling afdal setelah shalat 5 waktu. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

Salah satu cara untuk menjaga keimanan seseorang adalah dengan menghadiri majelis ilmu atau majelis taklim. Ibaratnya pisau, setajam apapun jika tidak diasah maka pada akhirnya akan tumpul juga. Demikian juga dengan iman seseorang, kadang bertambah dan kadang berkurang. Dengan dasar itulah sehingga pertemuan rutin kali ini diisi dengan taushiyah.

Lebih lanjut, Andi Fatimah mengingatkan tentang pentingnya berkurban bagi yang mampu. “Menyembelih hewan kurban adalah sunat muakkad bagi kaum muslim yang mampu, sebagai salah satu bentuk kesyukuran kita atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dikatakan dalam hadits bahwa setiap bulu dari binatang kurban bernilai pahala”, katanya.

Dikatakan juga bahwa sebaiknya kita membagikan daging kurban kepada tetangga muslim yang terdekat rumahnya dari rumah kita.

Selanjutnya dia juga membahas tentang puasa Arafah. “Ada dua hari di bulan Dzulhijjah di mana kaum muslim dianjurkan berpuasa, yakni puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Kemudian dilanjutkan pada hari Raya Idul Adha untuk berpuasa sampai selesai pelaksanaan shalat Idul Adha baru kita makan, jadi mencukupkan puasa 3 hari”, ungkapnya.

“Di saat saudara muslim kita menjalankan ibadah haji dan sementara wukuf di Arafah, kita dianjurkan untuk puasa yang disebut puasa Arafah yang mana pahalanya juga tidak kalah dengan orang yang sedang wukuf.”, katanya.

Ceramah Agama atau Taushiyah ini merupakan rangkaian acara dalam pertemuan rutin anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare dan anggota Majelis Taklim (MT) Al Adawiyah Kemenag Kota Parepae, yang dilaksanakan di Aula Kemenag Parepare, Rabu (1/8/2018).

Pertemuan rutin anggota DWP dan anggota MT Al Adawiyah dilaksanakan setiap awal bulan berjalan setelah pelaksanaan upacara gabungan selesai.(nb)

 

 

 


Daerah LAINNYA