Sibulue, (Humas Bone) – Lain
penyuluh lain cerita dengan binaan masing-masing. Ada yang bingung bagaimana
mempertahankan mood jamaah majelisÂ
taklimnya agar tetap rajin mengikuti pengajian dan kajian, namun adapula
yang sibuk dengan pertambahan jumlah jamaah. Adalah di lokasi penyuluhan
Penyuluh Agama Islam Non PNS (PAIN PNS) Mardiana, Majelis Taklim Nurul Hayati,
Dusun Pannyili, Desa Sampo bea, Kec. Sibulue, yang harus pindah jam tayang
alias pindah jadwal penyuluhan karena ketidakpuasan jamaah dikarenakan jumlah mereka yang
mengikuti pengajian yang semakin bertambah sementara waktu pengajian yang
terbilang sempit.
Menurut keterangan sang penyuluh, salah
satu penyebab bertambahnya jumlah jamaah Majelis Taklim Nurul Hayati saat ini
karena adanya motivasi dari peserta wisuda Majelis Taklim yang dihelat beberapa
bulan lalu oleh PAIN PNS Sibulue. Keinginan mereka untuk ikut wisuda juga
seperti yang lainnya membuat mereka rutin dan antusias mengikuti pengajian.
Mereka yang sebelumnya pengajian di tiap
malam Rabu ba’da maghrib sampai salat Isya, akhirnya dipindahkan atas
permintaan jamaah sendiri pada Hari Senin ba’da dhuhur. Hari ini, geliat
semangat belajar masih terpancar diwajah para ibu-ibu yang didominasi oleh
ibu-ibu rumah tangga. Mereka hari ini belajar tentang Fadhilah Shalawat. Mereka
yang sebelumnya hanya mengetahui kalau bershalawat akan dapat pahala, padahal
ada lima keutamaan bershalawat lainnya yang dijelaskan lebih detail oleh
Mardiana.
Prestasi lain yang ditorehkan oleh ibu-ibu majelis taklim tersebut adalah semakin banyaknya panggilan bagi mereka untuk
mengaji dihajatan warga ataupun ketika ada yang meninggal. Warga melihat adanya
banyak kemajuan Majelis Taklim di Desa Tadang Palie sehingga mereka sudah
mendapat kepercayaan baik dari pemerintah maupun masyarakat.(Mariani/Ahdi)