Implementasi Kurikulum Merdeka

Guru Kelas IV MIN 1 Bulukumba Siap Implementasikan Kurikulum Mendeka TP 2022/2023

Suriani gencar melakukan searching goegle untuk mempelajari tentang metode pelaksanaan kurikulum merdeka,

Bacari (Humas Bulukumba) – Pasca diberikan tugas sebagai guru kelas IV untuk tahun pelajaran 2022/2023, Suriani gencar melakukan searching goegle untuk mempelajari tentang metode pelaksanaan kurikulum merdeka, bertempat diruang guru pada Selasa (05/07/2022).

Hal ini dilakukannya bukan tanpa sebab, akan tetapi karena kelas yang di ampunya menjadi sasaran piloting kurikulum merdeka. Tentunya pelaksanaan kurikulum merdeka ini sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Menurut data Kemdikbud Ristek, Dikutip dari ruangguru.com sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan terus meningkat seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.

Saat ditemui Humas, Suriani menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

“Guru diharapkan memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik”. Ungkapnya

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

“Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi”. Ungkapnya

Diakhir penjelasannya, Suriani mengatakan jika pemahaman terkait kurikulum ini, masih seumur jagung, ia mengakui bahwa pada dasarnya kurikulum ini lebih memberikan keluasan kepada guru untuk berinovasi dan berkreasi. (Ady)


Daerah LAINNYA