Watampone (Humas Bone) – Wildana selaku guru ampu bidang studi Al Quran Haidts beri arahan singkat kepada empat mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone di ruang kantor didampingi oleh Kamad MIN 8 Bone. Beliau memberikan arahan sesuai pertanyaan yang diberikan oleh keempat mahasiswa tersebut.
Keempat mahasiswa yang merupakan jurusan tafsir hadits tersebut mendapat tugas dari dosen mata kuliah untuk membuat kurikulum berdasarkan silabus yang diperoleh dari beberapa sekolah yang menjadi fokus referensi. Selanjutnya, akan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kondisi belajar di sekolah tersebut.
“Untuk RPP, kami tidak berikan karena RPP tersebut juga sudah tertuang di silabus. Hanya perlu dikembangkan saja dengan beberapa instrumen tambahan sesuai kebutuhan guru. Jadi silabus ini, saya rasa cukup untuk menyusun kurikulum yang merupakan tugas adik-adik. Itupun, silabus ini belum dipatenkan dan hanya digunakan dalam lingkup MIN 8 Bone,” pungkas Wildana ketika berikan arahan kepada keempat mahasiswa IAIN Bone di ruang kantor, Selasa (24/05/2022)
Seluruh sekolah di Kabupaten Bone, sudah mulai melaksanakan pembelajaran offline meski pembelajaran belum full time. Termasuk keempat mahasiswa tersebut yang ditugaskan untuk mencoba merancang sendiri kurikulum dalam pembelajaran Al Quran Hadits. Ini merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi MIN 8 Bone sebagai bahan rujukan dalam penyusunan kurikulum tersebut.
Meski demikian, MIN 8 Bone tentunya harus membenahi diri agar kepercayaan masyarakat terus meningkat. Kuantitas dan kualitas merupakan salah satu nilai yang menjadi tolak ukur dalam sebuah lembaga, dengan kuantitas yang sesuai maka diperlukan kualitas untuk mencapai visi dan misi madrasah. Kerja professional oleh guru sangat diperlukan sehingga MIN 8 Bone bisa menjadi contoh yang baik untuk seluruh masyarakat. (Febri/Ahdi)