Guru MTs Sultan Hasanuddin Ikuti Workshop BRIDGE Australia-Indonesia

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bajeng(Humas Gowa). MTs Sultan Hasanuddin terpilih sebagai salah satu dari beberapa sekolah se-Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan online workshop. Program ini diadakan oleh BRIDGE Australia-Indonesia dan melibatkan peserta dalam jumlah terbatas dan hanya dari beberapa sekolah perwakilan Indonesia Barat dan Indonesia Timur saja.


Kegiatan yang bertajuk, “Menjadi Pendidik Yang Sehat dan Professional Di Era Digital” ini berlangsung selama dua hari, yaitu Kamis dan Jum'at, 15-16 April 2021. MTs Sultan Hasanuddin yang diundang sebagai perwakilan Indonesia Timur mengutus tiga peserta, yaitu Hj. Wahyuni Thahir, SS., Syatriani, S.Pd. dan H. Bahrun Abubakar, S.Pd., M.Pd. Selama dua hari para peserta menyimak materi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital yang penuh dengan tantangan baru dan tidak pernah muncul sebelumnya.


Hj. Wahyuni Thahir, selaku WaKamad MTs Sultan Hasanuddin yang mengikuti kegiatan ini memiliki kesan khusus. "Seorang guru itu semestinya tidak hanya mentransfer ilmu tapi juga mendidik, membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan kreativitas siswa. Dan agar guru dan kepala sekolah dapat mengatasi permasalahan kompleks di era digital maka harus menyesuaikan diri agar menjadi pribadi yang efektif, kompeten, konsisten, kreatif, controlling, dan komitmen, yang disebut dengan 5C." jelasnya.


Sementara itu, Syatriani, mengucapkan kesyukurannya telah berkesampatan berpartisipasi pada kegiatan tersebut. "Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan selama dua hari, ada banyak ilmu yang saya dapatkan  mulai dari adanya istilah ILC atau Intelagence, Love and Care, yaitu bahwa kita mengajar dan mendidik harus menggunakan tiga komponen tersebut,” tutur guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada MTs Sultan Hasanuddin itu.


Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa sebagai guru atau tenaga pendidik saat pembelajaran mulai berlangsung sebaiknya mengambil dulu hati siswa sebelum masuk ke materi pembelajaran. Kemudian mendidik dan mengajar harus sehat bukan hanya dari luarnya saja tapi dari dalam diri sendiri dan jangan memberikan beban kepada para peserta didik. Sebaliknya, buat mereka enjoy. Seorang pendidik juga harus siap menjadi tempat curhatan dan solusi bagi para peserta didik.


Selanjutnya, para peserta workshop berencana membuat kegiatan lokal di madrasah untuk membagikan apa yang mereka telah dapatkan dari kegiatan tersebut kepada rekan sejawat lainnya. (bhr/OH)


Daerah LAINNYA