Bontomacinna, (Humas Bulukumba) - Balai Diklat Keagamaan Makassar kembali menyelenggarakan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) bidang Teknis Pendidikan dan Keagamaan. PJJ kali ini merupakan angkatan ketiga per tahun 2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh ASN maupun non ASN Kementerian Agama untuk wilayah kerja Balai Diklat Keagamaan Makassar, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
Dua orang guru dari MTsN 1 Bulukumba mengikuti pelatihan jarak jauh tersebut, yakni Hj. St. Fauziyah Mahdy dan Syahruni. Rencananya, pelatihan tersebut akan berlangsung selama 2 minggu, dimulai tanggal 1 sd. 14 April 2022 mendatang. Pembukaan diklat dilakukan melalui zoom meeting, pada Jum’at (01/04/22). Kedua guru tersebut mengikuti pembukaan virtual meeting di laboratorium madrasah. Ada dua jenis pelatihan yang diikuti, yaitu Metodologi Pembelajaran, dan Sejarah Kebudayaan Islam tingkat MTs. Sejarah Kebudayaan Islam diikuti oleh Fauziyah Mahdy, sementara untuk Metodologi Pembelajaran diikuti oleh Syahruni.
Sebelum mengikuti pelatihan ini, dilakukan seleksi administrasi terlebih dahulu pada bulan Februari lalu. Jumlah peserta yang lolos seleksi dari MTsN 1 Bulukumba sebanyak 9 orang. Sebanyak 3 orang telah mengikuti PJJ angkatan 1.
Proses pembelajaran pelatihan jarak jauh ini menggunakan media zoom meeting, chatting, diskusi, dan penugasan kepada peserta.
Salah satu alumni PJJ, Mutahara menyampaikan pengalamannya selama mengikuti PPJ angkatan satu yang lalu.
“Alhamdulillaah, banyak ilmu yang diperoleh dalam pelatihan jarak jauh ini. Meskipun tidak mudah untuk menyelesaikannya, sebab harus membagi waktu mengajar di kelas.†Ucap Mutahara.
Hal senada disampaikan oleh Rosmih selaku Kaur TU yang juga alumni PJJ BDK Makassar angkatan satu.
“Hampir setiap hari ada tugas, dan langsung dibimbing penuh oleh narasumbernya. Semua peserta dituntut untuk menguasai materi dan praktik. Kita bisa langsung WA pribadi ke narasumber apabila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut.†Jelas Rosmih.
Sementara itu, kepala madrasah, Muhammad Asdar menuturkan bahwa di tengah situasi pandemi covid-19, pelatihan jarak jauh menjadi alternatif solusi yang ideal bagi guru agar tetap dapat meng-upgrade kompetensi.
"Wabah covid-19 jangan sampai menghentikan guru untuk meng-upgrade diri. Ketika ada seleksi pendaftaran pelatihan jarak jauh oleh BDK, saya selaku kepala madrasah mengimbau agar semua guru dan tenaga kependidikan segera ikut seleksi.†(Erna/Fitrah)