GURU SENI MAN ENREKANG PIMPIN ACARA HIBURAN PADA PEMBUKAAN FESTIFAL MUHARRAM

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Baraka, (Inmas MAN Enrekang) - Hari Rabu, tanggal 11 September 2019 M pukul 19.30 Kementerian Agama Kabupaten Enrekang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang melaksanakan sebuah kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Islam sekaligus merayakan hadirnya bulan Muharram. Kegiatan ini di beri tema Tabligh Akbar dan Festival Muharram 1441 H./2019 M. Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Kab Enrekang H. Muslimin Bando. Selain bupati, turut hadir pada kegiatan tersebut antara lain Wakil Rektor III UIN alauddin Makassar, Kakan Kemenag, Ketua DPRD Kab. Enrekang, Camat, Kepala KUA, Kepala Madrasah, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta para undangan lainnya.

MAN Enrekang sebagai salah satu Satker di Kementerian Agama Kabupaten Enrekang turut berkontribusi pada kegiatan pembukaan kegiatan Muharram tersebut. Para pendidik dan tenaga kependidikan serta beberapa siswa turut meramaikan kegiatan. MAN Enrekang juga turut mengikutsertakan beberapa guru dan siswa dalam kegiatan pembukaan seperti pada sesi paduan suara dan hiburan musik bambu.

Pada tahap awal kegiatan Bulan Muharram didahului dengan penampilan paduan suara yang dipimpin oleh Yulia, SE. Salah satu guru Seni MAN Enrekang. Terlihat juga beberapa guru dan siswa MAN Enrekang yang bergabung dengan kelompok paduan suara. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penampilan Qasidah moderen SMPN 1 Baraka dan MTs Negeri 1 Enrekang yang menampilkan tari Saman. Panggung ini pun dijadikan tempat untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka. Meskipun bukan sebuah perlombaan tapi seperti yang kita ketahui bahwasanya SMP Negeri 1 Baraka dan MTs Negeri 1 Enrekang sering tampil optimal saat mengikuti lomba-lomba tingkat SLTP dan tampil di depan khalayak.

Penampilan SMP negeri 1 Baraka dengan group Qasidahnya berjalan dengan lancar dan memukau penonton, setelah itu MTs Negeri 1 Enrekang menunjukkan performa yang tidak kalah bagusnya dan membuat penonton turut terkesima dengan penampilan Tari Saman yang kompak dan padu. Mereka dapat menampilkan tari Saman dengan lancar dan mampu menghipnotis seluruh tamu undangan dan para hadirin.

Kemudian Hamsir, S. Pd, M. Pd. Memberikan sambutannya dan dilanjutkan oleh sambutan Bupati Enrekang. "Kegiatan seperti ini perlu kita laksanakan lagi kedepannya". Kata Bupati saat menyampaikan sambutan-sambutan sekaligus membuka kegiatan ini. “Tujuan dari pelaksanaan kegiatan seperti ini yang pertama untuk menyegarkan kita dengan adanya lagu-lagu qasidah dan nasyid, yang kedua untuk menggali Bakat anak-anak kita di bidang Seni Islami” Lanjut beliau. Sebelum menutup pidatonya, H. Muslimin Bando membuka acara secara resmi.

Selain penampilan dari SMP dan MTs, serta pembukaan oleh bapak Bupati, seorang wakil rektor UIN Alauddin Makassar dihadirkan guna memberikan sebuah ceramah atau Tablig Akbar, dia adalah Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag. Dalam menyampaikan ceramah Prof. Dr. Syamsuddin dengan retorikanya dapat menghipnotis seluruh tamu undangan dan hadirin ikut dalam pembahasannya. Wakil Rektor UIN Alauddin Makassar tersebut memulai pembahasannya terhadap bulan Muharram.

"Bulan Muharram tidak boleh kita anggap sebagai bulan haram, karena sesungguhnya bulan Muharram itu merupakan bulan mulia kedua setelah bulan Ramadhan” Selain itu, beliau juga memberikan kisah yang dapat kita jadikan inspirasi dalam berbuat kebajikan. Mulai dari kisah seorang mahasiswa yang bersekolah di luar negeri, suatu hari dia sangat kelaparan lalu singkat cerita dia menuju rumah tetangganya yang merupakan seorang ibu, di saat dia sampai di rumah tetangganya mahasiswa ini mengubah permintaannya dengan meminta segelas air karena dia sangat haus. Tapi si ibu mengetahui bahwa mahasiswa ini kelaparan dan segera masuk ke dalam rumah mengambil sepiring makanan dan segelas susu yang kemudian diberikan kepada mahasiswa ini, singkat cerita si mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya dan menjadi salah satu dokter di rumah sakit mewah. Tapi pada suatu saat daerah tempat tinggal si ibu itu ditimpa musibah yang mengakibatkan si ibu di rawat di rumah sakit. Setelah si dokter alias si mahasiswa mendengar berita itu dengan segera mencari si ibu dan mengobatinya di RS, lalu dokter ini berkata "janganlah ibu cemas dengan pembayarannya, biarlah saya membalas kebaikan ibu dulu sewaktu ibu memberikan sepiring makanan dan segelas susu kepada saya”.

”Orang yang nantinya matanya tidak akan menangis di hadapan Allah SWT pada hari akhir terdiri dari 3 golongan: 1. Orang yang melakukan maksiat, tapi dia kemudian menyesali perbuatannya dan bertaubat kepada Allah 2. Orang yang memalingkan wajahnya dari kemaksiatan / keburukan 3. Seorang pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan baik, bersikap adil, tidak semena-mena terhadap rakyatnya dan memakmurkan rakyatnya".

Setelah sang Professor menyampaikan ceramahnya, acara pembukaan Muharram pun ditutup dengan musik bambu. Grup musik bambu ini dipimpin oleh salah satu guru MAN Enrekang yakni Yulia S.E. Beliau memang dikenal di Kabupaten Enrekang sebagai Seniman yang cukup terkenal dan berprestasi terkhusus untuk Seni Tradisional Musik Bambu yang secara aktif melatih para masyarakat sekitar Baraka dan secara khusus melatih para siswa MAN Enrekang dalam bermain musik tradisional Massenrempulu tersebut. (frn/mur/bob) 


Daerah LAINNYA