Parepare, (Inmas Parepare) – Sebagai Pegawai Kementerian Agama sudah sepantasnya kita memberi contoh Amaliyah-amaliyah yang harus dilaksanakan di bulan suci Ramadhan, ini sebagai salah satu bentuk Syiar Islam kepada warga setempat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, H. Husain Abdullah saat memberi arahan pada pembukaan program Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dilaksanakan di Musholla Kantor Kemenag Parepare, kamis (17/5/2018).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa aktivitas Amaliyah Ramadhan ini juga sebagai wujud kebersamaan sebagai pegawai Kemenag. “Kehadiran kita untuk mengikuti Tadarrus Al Qur’an yang dilajutkan dengan shalat dzuhur berjamaah, dan mendengarkan Kultum adalah sebagai salah bentuk Syiar Islam, dan wujud kebersamaan kita sebagai Pegawai Kemenag Parepare”, katanya.
Adapun pembawa Kultum pada hari pertama Ramadhan ini adalah Hisbul. S.HI
Dalam ceramahnya, dia menyampaikan pentingnya menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang gembira. “Dalam hadist dikatakan bahwa barang siapa menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan hati gembira maka diharamkan tubuhnya dari pansanya api neraka”, katanya.
“Bergembira di sini bukan hanya disampaikan dengan lisan tapi direalisasikan dengan memperbanyak dan memaksimalkan Amaliyah Ramadhan yang kita lakukan baik Ibadah wajib maupun ibadah sunah”, lanjutnya.
“Jangan sampai kita selalu berpikiran untuk menunda amal ibadah di bulan Ramadhan ini padahal kita tidak bisa memastikan apakah kita masih dipertemukan Ramadhan yang akan datang”, ucapnya.
Kultum merupakan salah satu Program Amaliyah Ramadhan yang telah dijadwalkan oleh Kantor Kemenag Parepare. Adapun pembawa Kultum adalah para Penyuluh Agama Islam di Lingkungan Kemenag Parepare yang dijawalkan secara bergiliran setiap hari selama bulan Ramadhan.
Kultum ini merupakan rangkaian Amaliyah Ramadhan setelah Tadarrus Al Qur’an dan Shalat Dzuhur Berjamaah di Mushollah Kantor Kemenag Parepare. (nb/arf)