H. Wahyuddin ; Lembaga Pendidikan RA Di Bone Harus Berkembang

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Watamponee, (Inmas Bone) - Fungsi pendidikan Raudhatul Athfal (RA) adalah untuk mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan ketrampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak, menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.

Untuk mencapai fungsi itu, perlu pengembangan dan peningkatan mutu RA, baik dari Sumber Daya Manusianya (SDM) maupun perangkat pembelajarannya.

Dalam upaya peningkatan mutu SDA pada RA, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum sejak maret 2019 mengajak pengurus Ikatan Guru RA (IGRA) untuk melakukan pertemuan bersama pejabat terkait dengan Kepala dan guru RA se Kabupaten Bone.

Kamis, (25/7/2019) upaya tersebut terlaksana dalam bentuk Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala dan guru RA. Kegiatan rakor tersebut membahas dua agenda yakni pembentukan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) tingkat RA.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kakan Kemenag Bone, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Drs. H. Kasmaruddin, M.Pd dan Pengawas Madrasah tingkat RA dan MI dan beberapa staf Seksi Pendidikan Madrasah.

Kasi Pendidikan Madrasah H. Kasmaruddin dalam sambutannya mengucapkan terima kasi kepada pengurus IGRA telah melaksanakan Rakor RA yang merupakan suatu langka dalam peningkatan mutu RA.

“Ini merupakan pertama kalinya dalam jabatan saya sebagai Kasi Penmad menghadiri Rakor oleh IGRA dan kegiatan ini merupakan bagian peningkatan mutu pendidikan di RA,” kata H. Kasmaruddin.

Sebagai orang nomor satu di Kemenag Kabupaten Bone H. Wahyuddin yang telah mengajak guru RA untuk melaksanakan Rakor tegaskan dalam sambutannya jika RA di Bone harus berkembang.

“RA di Bone harus berkembang. Dari segi jumlah, RA di Bone merupakan terbanyak di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar,” ungkap H. Wahyuddin.

Guru RA yang kesehariannya menghadapi anak-anak usia dini untuk mengantarkannya memasuki pendidikan dasar. Tentunya tenaga pengajar di tingkat RA memiliki karakter yang berbeda dengan guru yang ada di MI, MTs dan MA katanya.

Menurutnya, karakter guru RA yang menonjol adalah keceriaannya karena kesehariannya berada dalam lingkungan pendidikan taman kanak-kanak.

“Berharap tadi ketika saya masuk di Aula, para guru RA menyanyi : Selamat datang bapak, selamat datang bapak, selamat datang bapak. Namun apa yang terjadi guru RA sambut kedatangan Kakan Kemenag Bone dengan diam,” ujarnya denga canda.

Melalui Rakor tersebut, H. Wahyuddin berharap agar dapat diperoleh pengurus K3M  dan terbentuk juga pengurus KKG guna peningkatan mutu pendidikan RA, tutupnya dalam sambutannya.

Rakor dilanjutkan dengan pembentukan pengurus K3M dan KKG yang dipandu oleh Pengawas Madrasah Kemenag Bone tingkat RA dan MI antaranya Muhammad Asse, S.Pd.I., M.Pd pengawas wilayah I, Hartati, S.Pd.I., M.Pd pengawas wilayah III dan Ardin, S.Pd.I pengawas wilayah IV. (ah/wrd)


Daerah LAINNYA