Toraja Utara, HUMAS KEMENAG – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Selatan menggelar Kemah Moderasi di objek wisata Dipomelo Pindan, Lolai Kabupaten Toraja Utara. Kegiatan dihadiri 500an pemuda lintas agama dari 24 kab./kota se-Sulawesi Selatan.
Kemah moderasi yang diagendakan berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu-Ahad, 28-29 September 2024 resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Muh. Tonang.
Tonang, sapaan akrabnya mengaku bangga dan mengapresiasi pelaksanaan kemah moderasi ini. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama yaitu penguatan moderasi beragama.
“Kami bangga dan mengapresiasi pelaksanaan kemah moderasi oleh GP Ansor. Kegiatan ini menjadi bagian dari ekspansi yang dilakukan untuk menciptakan ekosistem moderasi beragama di Sulsel,” bebernya, Sabtu 28 September 2024.
Lanjut disampaikan bahwa untuk melakukan ekspansi secara massif, Kemenag tidak akan mampu bila jalan sendiri. Olehnya itu, Tonang merasa terbantu oleh aksi dan ekspansi GP Ansor dalam membantu mewujudkan terbangunnya ekosistem moderasi beragama di Sulsel.
Ditambahkan, tugas Kemenag adalah melakukan pembangunan di bidang agama dan pendidikan keagamaan, serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi seluruh pemeluk umat beragama tanpa terkecuali.
“Jika kita memahami ajaran agama masing-masing, tentu secara substansi disitu ada nilai toleransi dan nilai kebaikan. Secara personal kita boleh ekstrim dan radikal dalam urusan agama, namun ketika masuk wilayah sosial maka harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan orang lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja, Agustinus mengungkapkan bahwa seseorang akan bisa menghargai orang lain bilamana dia bisa melihat dan memperlakukan orang tesebut seperti melihat dirinya sendiri.
“Filsuf Socrates mengatakan manusai adalah dirinya sendiri. Ketika berhadapan dengan orang lain, dia seperti melihat dirinya sendiri. Kalau pikiran Socrates ini merasuki pikiran kita, maka saya percaya rasa kemanusiaan kita akan semakin tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Wilayah Sulsel, Rusdi Idrus mengaku bersyukur dan bangga karena kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. “Jika ada kekurangan itu tidak mengurangi esensi dan substansi dari apa yang kita laksanakan di tempat ini,” ungkapnya.
Kemah moderasi ini, sebut Rusdi sesungguhnya untuk merajut toleransi, menjaga kedamaian, serta merekatkan semua komponen anak bangsa, khususnya kalangan generasi muda.
Turut hadir pada pembukaan Kemah Moderasi ini, Warek III dan Ketua Program Pasca Sarjana serta segenap Dekan lingkup IAKN Toraja, Hadir pula Kepala Biro AUAK IAIN Palopo, sejumlah Kepala Kantor Kemenag kab./kota se Sulsel, Pembimas Kristen dan Buddha Kanwil Kemenag Sulsel, Ketua PPGT, Ketua Umum GMKI Sulselbar, serta para ketua cabang Ansor se Sulawesi Selatan.
Adapun rangkaian kegaiatan Kemah Moderasi ini diawali dengan pawai peserta, opening seremoni, pemasangan jaket GP Ansor kepada Rektor IAKN Toraja sebagai warga kehormatan, Dialog Moderasi Beragama, Penandatanganan Deklarasi Moderasi Beragama, dan ditutup dengan penyerahan 500 bibit pohon produktif oleh rektor IAKN Toraja kepada pemerintah Kecamatan Kapala Pitu Toraja Utara. (AB)