Pompanua, (Humas Bone) - Loka Karya Mini Lintas Sektoral yang merupakan ajang Koordinasi dan Pemantauan bagi Aparat Pemerintah Daerah kembali diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Ajangale. Acara yang dipusatkan di Gedung UPT Puskesmas, Kelurahan Pompanua, Kecamatan Ajangale itu, membahas berbagai isu Sosial dan isu Keagamaan yang marak terjadi di tengah masyarakat.
Kaharuddin yang merupakan Penghulu Kantor Urusan Agama Kec. Ajangale sekaligus di dapuk selaku Narasumber menyampaikan bahwa, salah satu fenomena dalam bidang Kepenghuluan yang Ia temui adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak mengindahkan Regulasi yang telah diatur oleh Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019, dengan menikahkan keluarga mereka dibawah usia maksimal.
"Dalam Revisi UU Perkawinan yang terbaru telah ditetapkan sekiranya Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur Sembilan Belas Tahun. Adapun yang ingin menikah dibawah batasan tersebut, sesuai amanat Perundang-undangan, disahkan apabila dalam keadaan mendesak dan tentunya melalui proses Pengadilan disertai dengan melampirkan bukti-bukti pendukung," jelas Kaharuddin.
Ia juga menambahkan hendaknya masyarakat dapat melihat sisi positif dari perubahan UU tersebut.
"Hikmah dari kebijakan ini salah satunya, dengan umur 19 Tahun lebih meningkatkan kesiapan anak-anak kita baik secara Jasmani maupun Rohani, sehingga mereka memiliki mental yang kuat dalam membangun bahtera rumah tangga. Dengan mental kuat mereka terhindar dari Perceraian, terhindar dari Konflik Kekerasan Rumah Tangga sehingga tercipta keluarga yang Harmonis." Terangnya, Selasa (17/5/2022).
Dalam pertemuan itu, selain masalah Perkawinan, juga membahas mengenai Isu Pencegahan Stunting, Pecepatan Vaksinasi dan Percepatan Pembangunan. Turut Hadir dalam kegiatan, jajaran Unsur Tripika Kec. Ajangale, Kepala UPT Puskesmas Ajangale serta jajaran Pemerintahan Lintas Sektoral lainnya. (Ihsan/Ahdi)
