Harlah Pancasila, Guru MTs. PP Babul Khaer: Jangan Lupa Diamalkan

Suasana Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ponpes Babul Khaer Kalumeme Bulukumba beberapa tahun yang lalu

Kalumeme (Humas Bulukumba)  ̶  Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden No. 24 tahun 2016. Langkah ini sangat penting sebagai usaha menguatkan akar Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Setiap tahun, peringatan Hari Lahir Pancasila diharapkan mejadi bahan refleksi diri, merenungkan kembali makna Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sama seperti peringatan hari besar lainnya, esensi dari peringatannya adalah hari-hari setelahnya. Hari Lahir Pancasila, Esensinya setelah peringatan hari lahirnya. Apakah kita mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai akar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara atau tidak.

Ust. Abd. Jalil, Tenaga pendidik sekaligus Alumni Pondok Pesantren Babul Khaer Kalumeme Bulukumba menegaskan bahwa komitmen atas status Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara sudah sejak dulu ditanamkan oleh para guru dan kyainya. Tidak ada pertentangan antara agama dan pancasila. Agama dan Pancasila bukan untuk dipertandingkan tapi untuk dipersandingkan.

“Peringatan Hari Lahir Pancasila, esensinya bukan di 1 Juni-nya. Tapi hari-hari setelahnya. Apakah kita mampu mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari atau tidak,” kata Ust. Jalil yang juga Muballigh LDNU ini.

Ia juga menambahkan bahwa sila dalam Pancasila itu hasil dari musyawarah para pendiri bangsa yang di dalamnya ada tokoh agama dan tokoh nasionalis. Rumusan dalam Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan agama. (MY)


Daerah LAINNYA