Makale, (Humas Kemenag Tator) - Menteri Agama selaku ketua amirul hajj Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksankan ibadah haji tentu saja tidak akan mungkin bisa mendampingi dan melayani Jamaah Calon Haji (JCH) secara langsung yang berjumlah kurang lebih 120 ribu jamaah. Oleh karenanya, dibentuklah kloter dengan timnya sebagai perpanjangan dan pemegang amanah pemerintah dalam melayani, membimbing dan melindungi jamaah secara langsung.
Guna maksimalisasi pelayanan dan pendampingan JCH, maka setiap menjelang musim haji diadakan proses rekruitmen petugas haji yang terdiri dari TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) yang sering disebut Ketua Kloter, TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia) sering disebut Kiai Kloter dan TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia).
Proses rekruitmen TPHI dan TPIHI pun kemudian digelar di Ruang Rapat Pejabat Kantor Kementerian Agama Kab.Tana Toraja, guna menyeleksi calon petugas haji dari Tana Toraja dan Toraja Utara. Kamis (29/3/2018)
Kakan Kemenag Toraja Utara, Pretty L. Gasong dalam sambutannya ketika membuka seleksi ini mengungkapkan appresiasinya kepada peserta yang telah siap mengikuti tahapan seleksi, dengan harapan peserta mampu mengerjakan secara maksimal soal-soal yang ada.
Pengawas rekrutmen TPHI dan TPIHI tingkat Provinsi Sulawesi Selatan H.Bahar dalam arahan singkatnya sebelum menyerahakan lembaran soal dan kunci jawaban kepada panitia lokal, ia mengingatkan peserta untuk mengerjakan soal dengan serius meski hanya tiga orang yang ikut dalam tes ini.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi kali ini cukup unik karena hanya diikuti oleh 3 orang peserta, yaitu 2 orang dari Kab.Toraja Utara dan 1 orang dari Kab.Tana Toraja.
Adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Tana Toraja Usman Senong,S.Ag "head to head" dengan rekan sejawatnya Abdul Halik,S.Ag yang merupakan Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh guna "memperebutkan" posisi TPHI. Sementara itu, H.M.Ruslin Said,S.Ag yang menjabat sebagai Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Tana Toraja kemungkinan besar kansnya untuk lolos pada tahapan seleksi selanjutnya sebagai petugas TPIHI relatif mudah karena melawan "kotak kosong" alias tidak ada saingan. (AB)
