Kajang (Humas Bulukumba) – Dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka, peserta didik MTs Sehati Ulutedong melaksanakan wisata budaya ke kawasan Ammatoa Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Senin (08/10/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal.
Kepala Madrasah, Andi Rosbiah, S.Pd., menyampaikan bahwa wisata budaya ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta didik tentang nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam aspek budaya, tata krama, dan perilaku hidup bangsa Indonesia. "Kunjungan ke Ammatoa ini adalah implementasi dari kurikulum merdeka melalui program P5 dengan tema kearifan lokal. Tujuannya untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila di kalangan peserta didik, terutama dalam menghadapi arus modernisasi dari bangsa luar," jelasnya.
Sebanyak 36 peserta didik kelas 8, beserta beberapa guru pendamping, mengikuti kunjungan ini. Alfira Nur, S.Pd., selaku pembina kegiatan, menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan wisata budaya, peserta didik telah mendapatkan pembekalan berupa materi tentang Suku Kajang selama beberapa minggu. “Kami memberikan materi terkait Suku Kajang sebelum kunjungan, agar mereka lebih memahami filosofi dan kehidupan masyarakat Ammatoa yang selaras dengan alam,” katanya.
Selama kunjungan, peserta didik melakukan berbagai kegiatan, termasuk wawancara dengan warga setempat, menyaksikan langsung proses penenunan sarung hitam khas Kajang, pembuatan dapo (alat tradisional), serta berkesempatan bertemu langsung dengan Ammatoa, pemimpin adat Suku Kajang.
Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan mampu mengambil pelajaran berharga dari cara hidup masyarakat Ammatoa yang sangat menjaga kelestarian alam dan tradisi. "Kami berharap setelah kunjungan ini, peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai kearifan lokal yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi duta kearifan lokal di masa mendatang," ujar Alfira.
Sebagai tindak lanjut, peserta didik akan diminta menyusun laporan kegiatan dan perjalanan dalam bentuk karya ilmiah, sebagai bagian dari evaluasi dan refleksi terhadap wisata budaya yang mereka ikuti. (ASM/Asriadi Haris)