Ini Pesan Ka. Kanwil Untuk GPAI

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Soppeng (Kemenag) - Sebagai Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) hal pertama yang harus dituntaskan secara pribadi dan kelembagaan adalah bagaimana merubah dan memperbaiki maindseat sebagai Tenaga Pendidik. 

Hal tersebut diungkapkan Ka. Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Abd. Wahid Thahir, M. Ag saat menghadiri Rapat Koordinasi PAIS sekaligus melaunching “NGOPI” Ngobrol Pendidikan Islam di Hakata Resort Lejja, Sabtu (18/3/2018).

Menurut Ka.Kanwil, memperbaiki maindseat sebagai tenaga pendidik harus dilakukan agar paradigma awal dalam melaksanakan tanggungjawab sebagai guru PAI bukan berorientasi pada sesuatu yang semata sifatnya pragmatis, mengajar hanya untuk dapat gaji, atau mengajar asal gugur kewajiban, akan tetapi lebih besar dari itu yakni bagaimana meluruskan bahwa tugas utama kita sesungguhnya adalah menciptakan dan membentuk generasi sukses dunia akhirat yang disamping berwawasan luas juga berakhlakul karimah dan membawa kemaslahatan bagi umat

Selain itu, seorang guru PAI juga harus Ikhlas dalam melaksanakan tugas, karena salah satu kunci terserapnya ilmu dan suksesnya proses transfer pengetahuan ke anak didik adalah keikhlasan dalam mengajar.

Tuntas dari paradigma awal tersebut, maka jenjang selanjutnya adalah Bagaimana menjadi Guru PAI yang berkualitas dan update perkembangan zaman. Karenanya Guru PAI itu harus berprinsip Pantang Mengajar sebelum Belajar, jadi tidak ada kata berhenti belajar. Lalu Ajarkanlah anak didik kita sesuai zamannya, jangan paksakan anak didik kita sesuai zaman kita (guru).

Guru PAI di zaman now harus pintar berinovasi khususnya dalam hal metodologi pembelajaran yang berbasis IT,

Kurangnya jam pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah, disinyalir menjadi salahsatu sebab kurang maksimalnya pembinaan keagamaan kepada anak didik, maka direkomendasikan Penambahan jam pelajaran bagi mata pelajaran PAI kepada anak didik utamanya menjelang USBN dan UNBK.

Dalam dialog yang berlangsung sampai dini hari ini, Peserta bersepakat untuk menghindarkan dan menjauhkan anak didik kita dari paham Radikal khususnya yg mengatasnamakan agama

Perlu diagendakan ada forum khusus yang mempertemukan antara Guru Guru PAI di sebuah sekolah dengan orangtua siswa untuk membincangkan dan mengkomunikasikan  perkembangan masalah anak didik di bidang keagamaan yang tujuan utamanya adalah bagaimana melibatkan orang tua dalam membina dan mengawasi anaknya diluar jam sekolah. (afr/arf)


Daerah LAINNYA