Belopa (Humas Luwu), Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Luwu memberikan bantuan kepada korban banjir Luwu. Bantuan tersebut diberikan kepada 9 orang Penyuluh Agama Kabupaten Luwu yang terdampak langsung banjir pada bulan Mei yang lalu. Bantuan ini diberikan di Aula PHU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu pada Selasa, 10/9/24.
Banjir yang terjadi pada bulan Mei 2024 yang lalu telah mengakibatkan kerugian material yang cukup besar bagi para korban. Paling kurang 9 orang Penyuluh Agama Kabupaten Luwu menjadi korban banjir tersebut. Dampak yang mereka alami yakni rumah rusak berat, rumah terbawa longsor, dinding rumah sebagian besar rusak dan terbawa arus, pagar rumah runtuh, rumah yang terendam banjir dan berlumpur, dan tidak ada barang yang bisa diselamatkan.
Oleh karena itu, sebagai tanda solidaritas kepada sesama Penyuluh Agama di Kabupaten Luwu yang terkena bencana, IPARI Luwu telah menggalang dana dari para anggota IPARI. Dana yang dikumpulkan tersebut sebagian besar telah diberikan langsung dalam bentuk Sembako pada saat terjadi musibah banjir tersebut. Dan masih ada dana sisa yang kemudian diberikan langsung oleh pengurus IPARI Luwu.
9 orang penyuluh Agama yang menjadi korban langsung banjir Luwu adalah Suherman, Wahida, Naswiah Aswawi, Pitriani, Jennifer Tiku La’bi’, Indrayani, Hamsin, Murniati Umar dan Haswandi Al Qadri. Semoga bantuan tersebut berguna bagi para korban.
Kegiatan ini sesuai dengan hasil Rakor Pertama IPARI LUWU pada tanggal 13 Maret 2024 yang lalu di Wisata Alam Negeri Seribu Batu (Nebuba) Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Dalam Komisi 6 yakni Komisi Sosial, Seni dan Budaya disepakati bahwa IPARI akan memberikan bantuan sukarela kepada anggota IPARI yang menagalami musibah atau bencana alam. Sukses terus IPARI. Bangga Menjadi Penyuluh.