Bontomarannu (Humas Gowa). Muhammad Muflih Syam dan Ismail Mujahid, dua santri yang saat ini duduk di kelas X tingkat Ulya pada Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an An Nail Gowa, telah berhasil menyelesaikan dan menyempurnakan hafalan Qur'annya, pada Rabu (15/3/2023).
Proses menghafal yang dilakukan keduanya tidaklah mudah. Keduanya berjuang selama 3 tahun lebih dengan penuh semangat dan usaha yang keras, dimulai sejak duduk di kelas VII Wustha tahun 2019 hingga sekarang mereka duduk di kelas X Ulya tahun 2023.
Usaha itu tidak akan pernah mengkhianati hasil. Terbukti, usaha dan perjuangan panjang keduanya akhirnya terbayarkan sudah. Keduanya telah berhasil menyelesaikan setoran hafalan terakhir untuk menggenapkan hafalannya menjadi 30 Juz. Gelar Hafidz 30 Juz berhasil disandang tepat sepekan memasuki bulan suci Ramadhan, bulan Qur'an.
Muflih Syam ketika dihubungi sesaat setelah menyetor hafalan terakhirnya dengan terharu dan terbata-bata dia menyampaikan rasa syukurnya. "Alhamdulillah ustadz, akhirnya saya bisa menyelesaikan hafalan saya, mohon doanya ustadz semoga saya dimudahkan untuk istiqomah dalam menjaga hafalan-hafalan saya," tuturnya haru.
Lain halnya dengan Ismail Mujahid ketika ditanya, dengan suara lantang dia mengatakan ucapan terima kasih kasihnya. " Saya berterima kasih kepada seluruh ustadz yang dengan sabar telah membimbing saya hingga hari ini saya bisa menyelesaikan hafalanku. InsyAllah semoga hafalan saya ini bisa menjadi sebab saya memakaikan mahkota kepada kedua orangtua saya di syurga-Nya nanti". Harapnya.
Muhaffiz dari Muh. Muflih Syam, Ustad Jamaluddin, ketika dimintai keterangan atas prestasi santrinya, dia sangat bersyukur dan bangga serta menitip harapan yang besar kepada ananda.
"Alhamdulillah saya selaku Muhaffiz dari ananda tentu sangat bersyukur kepada Allah atas selesainya hafalan ananda, dan sekaligus merasa bangga atas prestasi yang telah ditorehkan dengan menyelesaikan hafalan 30 juz" ungkap Jamal.
Lebih lanjut dia mengharapkan sebagai Muhaffiz, dengan khatamnya hafalan tersebut kedua Hafidz bisa lebih mentadabburi ayat-ayat-Nya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan yang terpenting dari itu adalah senantiasa menjaga hafalan dengan terus memurajaah hafalan, karena pada hakikatnya kehidupan seorang hafiz itu adalah murajaah," tukasnya.
Sementara itu Kabag Tahfiz, Ustad Muh. Sakir, yang juga Muhaffiz dari Ananda Ismail Mujahid mengatakan bahwa kedua santri ini adalah santri-santri yang memang sangat menonjol di kelasnya masing-masing. Mereka dikenal rajin dan senantiasa memanfaatkan waktunya untuk menghafal.
Dia juga sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang telah ditorehkan keduanya.
"Alhamdulillah, sangat bangga dan bersyukur. Harapan saya kepada ananda agar senantiasa istiqamah dalam muroja'ah dan menjaga hafalan, karena istiqomah itulah yang berat," tuturnya.
Semua orang tua santri tentu sangat berharap agar anak mereka menjadi anak-anak yang sholeh sukses dunia dan akhiratnya. Dan kebahagiaan terbesar orang tua adalah ketika anak-anak mereka bisa menghafalkan Al Qur'an. Itulah yang saat ini dirasakan oleh kedua orang tua ananda Muflih dan Ismail.(NS/OH)
Daerah
Kegiatan PPTQ An-Nail Gowa
Jelang Ramadhan, 2 Santri PPTQ An Nail Gowa Sandang Gelar Hafidz Qur'an
- Rabu, 15 Maret 2023 | 10:06 WIB