Kakan Kemenag Bantaeng Jadi Pembicara Di FGD Satgas Nusantara Polres Bantaeng

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dihadiri sekitar 60 orang dari berbagai unsur antara lain para camat, penyuluh agama Islam, unsur ormas, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta tim sukses paslon bupati, Kakan Kemenag Bantaeng tampil menyampaikan materinya yang berjudul "Upaya Pencegahan Munculnya Isu Sara dan Intoleransi untuk Pilkada Damai dan NKRI yang Lebih Kuat" dalam Focus Group Discussion (FGD) Satgas Nusantara 2018 Polres Bantaeng, bertempat di aula Hotel Ahriani Bantaeng (Senin, 14 Mei 2018).

FGD yang bertema "Dengan Semangat Kebangsaan Kita Cegah dan Berkembangnya HOAX, SARA, Radikalisme, Terorisme, Intoleransi serta Anti Pancasila Guna Mewujudkan Pilkada Damai dan NKRI yang lebih Kuat" ini turut pula dihadiri Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan, SIK, Dandim 1410 Bantaeng Letkol Kav Nanang Siswoko, serta Kakan Kesbangpol Bantaeng Faisal, S.STP

Kegiatan dibuka oleh kapolres Bantaeng, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan moderator oleh Kakan Kesbangpol.

Materi pertama oleh Dandim 1410 Bantaeng mengenai pluralisme memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dilanjutkan dengan materi dari kepala Kantor kemenag dengan judul upaya pencegahan munculnya isu sara' dan intoleransi dalam pilkada, dan materi ketiga dari kapolres Bantaeng mengenai bahaya hoax dan radikalisme agama.

Dalam materinya bapak H. Muhammad Yunus memaparkan mengenai Radikalisme. Beliau menuturkan bahwa Radikalisme muncul disebabkan antara lain karena: Ketidaktahuan akan ajaran Agama yang sebenarnya atau karena semangat berlebihan dalam mengamalkan ajaran agama.

Radikalisme lanjut H. Muhammad Yunus,  juga bisa muncul karena keliru menilai prilaku ummat beragama dan yang terakhir, Radikalisme muncul karena adanya pengaruh dari luar negeri.

Mengakhiri materinya, Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus mengajak kepada semua hadirin untuk menghilangkan prasangka buruk yang dapat memicu konflik yang pada akhirnya dapat memecah belah persatuan. Tutupnya.

Setelah seluruh narasumber selesai menyampaikan materinya, acara dilanjutkan dedenga diskusi.

Pada kesimpulannya, Kapolres Bantaeng mengharapkan tokoh agama,penyuluh agama, LSM, tokoh-tokoh ormas untuk berperan aktif dalam mencegah muncul dan berkembangnya hoax, sara', radikalisme, terorisme, intoleransi serta anti pancasila demi pilkada damai dan NKRI yang lebih kuat.

Kegiatan ditutup dengan foto bersama kapolres dengan peserta serta penyerahan cendera mata berupa alquran untuk semua peserta. (mhd/arf)


Daerah LAINNYA