Parepare, (Humas Parepare) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Pontren) Zubdatul Asrar di Lappa Angin Kecamatan Bacukiki, Kamis (8/9/2022).
Kegiatan ini masih rangkaian kunjungan silaturahim ke seluruh satker di bawah naungan Kemenag Kota Parepare baik Kantor Urusan Agama (KUA), madrasah maupun pondok pesantren se Kota Parepare, sejak dilantikanya H. Fitriadi sebagai Kakan Kemenag Parepare.
Dalam kunjungan tersebut Kakan Kemenag didampingi oleh Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU), Syaiful Mahsan; Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD dan Pontren), Hamka; Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAI) H. La Jami; Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam), H. Muh. Amin; Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Penzawa), M. Hasyim Usman, dan Staf PD Pontren.
Kakan Kemenag beserta rombongan disambut langsung oleh Pimpinan Pontren Zubdatul Asrar Nahdatul Ulama, Kyai Hannani dan lantunan marawis dari santri dan para tenaga pengajar.
Dalam kunjungan perdananya ke podok pesantren ini, Kakan Kemenag menyempatkan berkeliling melihat kondisi pondok dan salah satu yang menarik perhatiannya adalah kebun hidroponik yang ditanami berbagai jenis sayuran hijau.
Kakan Kemenag beserta rombongan bahkan sempat panen sayuran di kebun hidroponik Pontren Zubdatul Asrar NU Lappa Anging, Kec. Bacukiki.
Diketahui kebun hidroponik pesantren memiliki luas tiga meter persegi, mampu menampung sekitar 200 batang sayur, berupa selada dan pakcoy. Tanaman selada dan pakcoy memiliki masa panen yang relatif cepat. Biasanya jangka waktu panen setelah tanaman mencapai usia dua minggu. Tanaman dipetik bila daun telah membesar dan berusia tidak terlalu tua.
Selain rumah kebun hidroponik, pesantren juga membangun dua buah kolam untuk budi daya ikan nila. Bibit ikan yang dibudidayakan sebanyak 800 ekor, masing-masing kolam akan diisi 400 ekor bibit ikan. Masa budidaya ikan nila selama 3,5 bulan setelah bibit ikan ditebar. Ikan yang telah dipanen nantinya akan dikonsumsi santri dan pengasuh ponpes, dan sebagian lainnya akan dijual.(Achy/Wn)