Bulukumba, Humas – Gedung balai nikah dan manasik haji (kantor KUA) kecamatan Bonto Bahari dalam proses pengerjaan. Pembangunan ini merupakan salah satu dari dua proyek pembangunan gedung negara di lingkup Kemenag Bulukumba di tahun 2020.

Pembangunan gedung negara lainnya  yaitu gedung pusat layanan haji dan umrah terpadu (PLHUT) yang lokasinya merupakan eks kantor Departemen Agama Kabupaten Bulukumba di Jl. Teratai Bulukumba.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba H. Ali Yafid memantau perkembangan pembangunan gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Bonto Bahari selasa (18/07/2020) bersama Syukriadi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan gedung serta Kepala KUA Bonto Bahari. 

Kakan Kemenag mengharapkan agar kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas melaksanakan tugas sesuai kontrak yang telah disepakati sehingga pelaksanaan pembangunan gedung berjalan lancar.

Kualitas bangunan menjadi perhatian Kakan Kemenag. Untuk itu, Kakan Kemenag meminta pelaksana agar mengacu pada kualifikasi bangunan negara sebagaimana diatur dalam Permen PU Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara. 

Hal ini penting dilakukan mengingat masa pemanfaatan gedung dapat dirasakan masyarakat dalam waktu yang lama dan mendukung peningkatan layanan nikah dan bimbingan manasik haji di KUA. 

Kakan Kemenag juga meminta tersedianya intensitas laporan progres pembangunan sebagai bahan monitoring dan evaluasi serta wujud transparansi dan akuntabilitas dalam pembangunan gedung yang dibiayai dari anggaran surat berharga syariah negara (SBSN) ini. 

Sementara Syukriadi optimis target 30 persen pembangunan terlaksana hingga pekan pertama di bulan september. 

“Mudah-mudahan cuaca mendukung dan pelaksana meningkatkan volume pekerjaan sehingga target tersebut dapat terealisasi” terangnya. 

Pasca meninjau pembangunan gedung, Kakan Kemenag dan PPK meninjau pelaksanaan pelayanan KUA Bonto Bahari yang untuk sementara berkantor di gedung UPTD Dikbud Bonto Bahari. 

Kakan Kemenag mengharapkan pelayanan kepada masyarakat harus tetap maksimal dan memastikan dokumen penting tetap dijaga dengan baik. (sfl).