Kakan Kemenag Sidrap Hadiri Penamatan Dan Perpisahan Madrasah Segudang Prestasi

Kakan Kemenag Sidrap Hadiri Penamatan Dan Perpisahan Madrasah Segudang Prestasi

Pangkajene (Humas Sidrap) - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Sidenreng Rappang menamatkan Siswa Kelas IX sebanyak 205 Siswa Tahun Pelajaran 2021/2022.

Acara Penamatan dan Perpisahan berlangsung dihalaman MTsN 2 Sidrap, Sabtu (28/05/2022). Hadir langsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang didampingi Ketua Pokjawas, Pengawas Madrasah serta Staf Seksi Penmad.

Turut hadir Camat Maritengngae, Kepala KUA Kec. Maritengngae, Lurah Lakessi, Ketua Komite MTsN 2 Sidrap serta para Orang Tua/Wali Kelas IX.

Kepala MTsN 2 Sidrap dalam laporannya menyebutkan bahwa tahun ini Madrasah kita kembali "menolak" siswa, tentunya kapasitas gedung merupakan faktor penyebabnya.

"Sekarang Madrasah kita ini pak bu adalah pilihan utama, sangat berbeda dulu, Madrasah dianggap tempat pelarian, Alhamdulillah berkat kersama kita semua MTsN 2 SIDRAP menjadi pilihan utama dengan segudang prestasi,"Ucap Harsono

Sementara itu, Kakan Kemenag Sidrap menyebutkan bahwa saat ini Madrasah menjadi lembaga pendidikan yang dicari keberadaannya, tidak menutup kemungkinan Madrasah menempati pilihan utama dihari masyarakat.

MTsN 2 Sidrap dengan segudang prestasi mampu membalikkan keadaan dulu dengan sekarang, MTsN 2 Sidrap tidak hanya unggul dibidang Agama tapi dibidang manapun termasuk olahraga dan Ekstrakulikuler yang banyak diminati siswa.

"Disamping itu, yang tak kalah penting adalah pembentukan karakter siswa, bagaimana anak anak kita memiliki Budi pekerti yang baik mendoakan kedua orang tuanya,"Tutunya

Terakhir, Muhammad Idris Usman berpesan kepada seluruh siswa kelas IX kiranya berbakti dan selalu mendoakan orang tua ideologis dan biologis, orang tua ideologis adalah para Guru Guru kita sedangkan orang tua Biologis kedua orang tua yang merawat dan membesarkan kita.

"Saya harap jangan pernah durhaka kepada kedua orang tuanya, kunci keberhasilan dan kesuksesan ada di kedua orang tua kita, begitupun dengan orang tua ideologis kita yakni guru kita, tidak ada kata mantan untuk guru kita, guru tetaplah guru sampai kapanpun, Pungkasnya


Daerah LAINNYA