Kakan Kemenag Sidrap Membuka Pelatihan Baca Kitab Kuning di Al Urwatul Wutsqaa

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Benteng (Humas Sidrap) – Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa yang didirikan oleh salah satu ulama  besar Sulawesi Selatan, Al Maghfurlahu AG. KH. Abd. Muin Yusuf yang kerap dipanggil dengan sebutan Kali Sidenreng, menggelar kegiatan pelatihan baca Kitab Kuning dengan Metode MUMTAZ untuk yang kedua kalinya dengan mendatangkan pelatih dari Jakarta yang sudah berpengalaman dalam hal metode Kitab Kuning.

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama empat hari dimulai Senin sore 26-29 Maret 2018. Dengan jumlah peserta 200 santri yang terdiri dari 195 santri Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa dan 5 santri Pondok Pesantren Nurul Azhar Talawe.

Adapun tema dari kegiatan tersebut adalah “Mewarisi ilmu-ilmu Ulama untuk menjadi pewaris Ulama”. Yang menurut keterangan ketua pelaksana Wahidin Arraffany, S.Ag, MA bahwa tema tersebut diambil berdasarkan hadits yang artinya “Ulama adalah pewaris Nabi”, yang mana ilmu para ulama itu berasal dari Kitab Kuning, dan untuk membacanya diperlukan ilmu Bahasa Arab.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa, AG. KH. Asri Kasman, Lc menyebutkan bahwa pelatihan tersebut dilaksanakan atas permintaan dari banyak kalangan santri yang pada pelatihan pertama tidak sempat mengikutinya sekaligus untuk menindak lanjuti nawacita Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab santri di Pondok Pesantren.

Pelatihan tersebut dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, H. Irman, S.Ag, M.Si. Dan sebelum membuka, Kakan Kemenag memberikan beberapa arahan di hadapan Pimpinan, guru, instruktur, dan peserta.

Beliau sangat mengharapkan dimasa jabatannya, Kitab Kuning menjadi ciri khas tersendiri bagi Pesantren. “Pondok Pesantren harus mengembalikan ciri khasnya, dan ciri khas pesantren itu adalah Kitab Kuning. Saya mau ke depannya santri-santri Pondok Pesantren harus bisa menguasai Nahwu Sharaf dan menghafal kosakata bahasa Arab sebagai persyaratan untuk belajar Kitab Kuning tersebut,” pinta H. Irman.

Beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, “Mari kita kerjasama dengan baik untuk memikirkan pengembangan Pesantren di Kabupaten Sidrap, demi melanjutkan cita-cita ulama kita terkhusus Gurutta Kali Sidenreng,” lanjut Kakan Kemenag.(ajir/ah)


Daerah LAINNYA