Kakan Kemenag Sidrap menerima kunjungan Kepala BLAM Makassar

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Pangkajene, (Humas Sidrap) -  Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidendeng Rappang (Sidrap), H. Irman, Senin, 14 Desember 2020 Menerima Kunjungan Silaturahim Kepala Balai Litbang Agama Makassar (BLAM), Dr. H. Saprillah, M.Si, didampingi Tim Assement Pemetaan Isu-Isu Aktual Penelitian BLAM 2022

Pertemuan tersebut berlangsung akrab dan kekeluargaan, Banyak hal dibahas pada pertemuan ini, seperti antara lain, misi Kabupaten Sidrap yang disebut sebagai daerah religius yang saat ini membutuhkan indikator capaian kinerja bagi pemerintah, dan instansi dan segenap pihak terkait sebagai bahan untuk mengukur tingkat keberhasilan program kerja yang dilaksanakan untuk mewujudkan misi tersebut.

“Kami berharap, BLAM sebagai lembaga penelitian dapat menjadi mitra untuk mengukur secara ilmiah tingkat kesalehan sosial sebagai bagian dari hasil kinerja pemerintah,” kata Irman.

Pertemuan ini diadakan di ruang terbuka sebagai bagian dari upaya menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Sepanjang pertemuan, penggunaan masker tetap dipatuhi, termasuk salam hormat tanpa saling menempel tangan.

Pertemuan yang berlangsung dari pukul 09.45 Wita hingga 11.30 Wita, diakhiri dengan jamuan makan siang bersama yang memang sudah disiapkan H. Irman sebagai tuan rumah.

Hal lain yang dapat diteliti lebih lanjut, kata Irman, adalah problem identitas keagamaan masyarakat Tolotang yang belum disorot dari aspek kekerabatannya dengan masyarakat beda agama. Mereka telah hidup berdampingan, rukun dan damai bertahun-tahun dalam suatu ikatan kekeluargaan dan kearifan lokal.

“Kearifan lokal dipercaya dapat mempererat ikatan persaudaraan di antara mereka. Hal ini menjadi suatu kekuatan yang dapat dikendepankan, tanpa harus mempermasalahkan sisi perbedaan agama yang sejauh ini tidak menjadi penghalang dalam interaksi sosial keseharian mereka,” kata Irman.

Menurut Irman, kebebasan masyarakat penganut agama lokal dapat diberi kesempatan menjalankan kepercayaannya dengan aman tanpa gangguan dari pihak lain. Sebagaimana selama ini, mereka menerima dengan baik segala bentuk tradisi keagamaan dari agama lain yang juga berlangsung di tengah-tengah mereka.

Harmoni kehidupan masyarakat Sidrap selanjutnya dapat ditelusuri secara historis melalui kajian tentang tokoh-tokoh agama. Terlebih lagi, Sidrap di masa lalu dikenal sebagai gudang ulama yang tidak hanya berkiprah di tingkat daerah, tetapi juga banyak yang berpengaruh di level yang lebih global.

“Karena itu, kami juga berharap agar penelitian tentang sejarah ulama-ulama di Sidrap dapat dilakukan oleh BLAM di masa yang mendatang,” imbuh Irman.

Indikasi keberadaan Sidrap sebagai Gudang ulama juga ditandai dengan adanya Kampung Arab Kapopang yang masih mempertahakan beberapa tradisi khas Arab.

Misalnya, tarian zamrah yang selama ini lebih dikenal banyak dilakukan oleh komunitas Arab Gorontalo. Ternyata, di perkampungan Arab Sidrap juga terdapat tarian zamrah yang masih sering ditampilkan dalam acara tradisi keagamaan.( Web.resmi BLA Makassar)


Daerah LAINNYA